Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) bekerjasama untuk memperkuat dan mempererat hubungan kedua bank sentral di area kebanksentralan.
Selain itu keduanya juga bekerja sama untuk inovasi Sistem Pembayaran termasuk Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Kerja sama di area kebanksentralan tersebut mencakup antara lain kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, stabilitas keuangan, pengawasan sistem pembayaran dan setelmen, kerangka pengaturan dan pengawasan, serta anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kerja sama memberikan kesempatan untuk memperluas dan meningkatkan kolaborasi antara kedua bank sentral dan menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks di area kebanksentralan termasuk APU-PPT.
"MoU ini juga menunjukkan upaya kolaboratif kedua bank sentral dalam memajukan ekonomi dan keuangan digital, serta memerangi tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme," kata Perry dalam siaran pers, Jumat (21/1/2022).
Managing Director MAS Ravi Menon menyampaikan bahwa Bank Indonesia dan Monetary Authority of Singapore telah memiliki hubungan kerja sama yang terjalin di berbagai area sejak lama.
Nota Kesepahaman ini menunjukkan komitmen MAS untuk memperkuat kemitraan dan meningkatkan kolaborasi antara kedua bank sentral di berbagai area yang menjadi kepentingan bersama, seperti inovasi keuangan dan konektivitas pembayaran.
"Ini jadi fondasi kerja sama BI dan MAS untuk mengimplementasikan berbagai bentuk kegiatan seperti dialog kebijakan, pertukaran informasi, kerja sama teknis, kolaborasi inovasi, dan pembentukan kelompok kerja teknis," ujarnya.