Literasi Keuangan RI Masih Rendah, Bank Genjot Pakai Cara Ini

Literasi Keuangan RI Masih Rendah, Bank Genjot Pakai Cara Ini

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 13 Apr 2022 15:46 WIB
ilustrasi uang
Foto: iStock
Jakarta -

Literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah. Perbankan punya tugas untuk mengebut hal tersebut agar masyarakat makin melek keuangan.

Literasi keuangan adalah pengetahuan atau kecakapan masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik. Semakin baik literasi keuangan maka semakin rendah pula masyarakat yang terjebak pada penipuan.

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, literasi keuangan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap orang agar dapat merencanakan
keuangannya dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai bagian dari industri jasa keuangan, CIMB Niaga memiliki tanggungjawab untuk mengedukasi masyarakat agar semakin melek keuangan. Melalui AMDB dan TDB, kami mengajak para siswa untuk mengenal perbankan dan memahami produk-produknya, sehingga dapat memanfaatkannya dengan optimal," kata Fransiska dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).

Fransiska menambahkan, pada tahun ini pihaknya menggerlar Program Literasi dan Inklusi Keuangan di 20 kota, 75 sekolah, dan menjangkau 6.000 siswa peserta.

ADVERTISEMENT

"Adapun fokus materi program akan mengulas mengenai Industri Jasa Keuangan di Indonesia, Pengenalan Jasa Layanan Perbankan Digital serta Manfaat Menabung," ujarnya.

Sementara untuk program Ayo Menabung dan Berbagi, yang ditujukan untuk siswa sekolah tingkat menengah pertama, atas dan kejuruan, juga turut diperkenalkan fitur-fitur unggulan perbankan digital CIMB Niaga yaitu Super App OCTO Mobile. Sedangkan untuk Tour de Bank diarahkan kepada manfaat menabung dan memperkenalkan fungsi perbankan.

Mengawali rangkaian kegiatan Literasi Keuangan Ayo Menabung dan Berbagi di tahun 2022, kegiatan telah dimulai di kota Medan dan berlanjut ke Purwokerto dan area Jawa Timur yaitu di Pasuruan, Lumajang, Jombang serta Malang. Melibatkan partisipasi siswa sebanyak 1.197 Siswa, mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan.

Berdasarkan data OJK pada 2019 Indeks Literasi Keuangan baru mencapai 38,03% dan Indeks Inklusi Keuangan 76,19%.




(aid/zlf)

Hide Ads