BNI Terbitkan Green Bond, Target Himpun Dana Rp 5 Triliun

BNI Terbitkan Green Bond, Target Himpun Dana Rp 5 Triliun

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Rabu, 11 Mei 2022 20:07 WIB
BNI terbitkan Green Bond.
Foto: dok. BNI

Ia mengungkap inisiatif keuangan berkelanjutan yang dikembangkan melalui Roadmap Tahap II OJK akan mengintegrasikan tujuh komponen utama dalam satu ekosistem. Mulai dari kebijakan, produk, infrastruktur pasar, koordinasi antar kementerian/lembaga, dukungan non-pemerintah, sumber daya manusia, dan kesadaran.

BNI akan berkontribusi pada bidang pengembangan produk dan infrastruktur pasar, serta pendanaan proyek-proyek yang akan membantu mewujudkan Indonesia yang lebih berwawasan lingkungan di masa depan, seperti dalam sektor energi dan transportasi.

"Sebagai tanggapan terhadap permohonan pemerintah Indonesia dan OJK, Perseroan sebagai perantara bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia, berkomitmen untuk mendukung pembiayaan berwawasan lingkungan," ujar Susi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filosofi Perusahaan

Lebih lanjut, Susi menyampaikan pendekatan BNI dilandasi filosofi triple bottom line atau 3P, yakni people, planet, dan profit. Ia menambahkan proyek-proyek yang disponsori BNI akan memberikan keuntungan pada masyarakat yang terdampak dan pada lingkungan di samping keuntungan finansial.

ADVERTISEMENT

"Kami juga menggunakan panduan dan kerangka kerja Perlindungan Lingkungan Hidup dan Sosial untuk mencapai komitmen tersebut, yang konsisten dengan hukum negara dan tunduk pada evaluasi berkala. Kerangka kerja dan panduan tersebut disebut sebagai Kerangka Kerja Manajemen Lingkungan Hidup dan Sosial dan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup dan Sosial," tambahnya.

Susi pun menerangkan pihaknya telah membukukan catatan kinerja positif baik dari ekspansi portofolio hijau sekaligus implementasi ESG di semua lini bisnis. Diketahui, portofolio hijau BNI mencapai Rp 170,5 triliun pada Q1 2022. Nilai ini mengambil porsi 28,9% dari total portofolio kredit BNI.

Pembiayaan hijau ini diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan UMKM dengan total portofolio mencapai Rp 115,2 triliun. Selebihnya, digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan sebesar Rp 10,3 triliun, pengelolaan polusi sebesar Rp 6,8 triliun, serta pengelolaan air dan limbah sebesar Rp 23,3 triliun.

Susi menilai kinerja pembiayaan hijau yang positif serta didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi juga praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul telah berhasil mendorong peningkatan rating ESG BNI dari MSCI menjadi A sejak November 2021. Adapun Rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia. Capaian ini juga menurutnya menegaskan posisi BNI sebagai pionir dalam implementasi keuangan berkelanjutan.



Simak Video "Video: Kala Sri Mulyani Ungkap Surat Utang Negara Laku Keras di Tengah IHSG Anjlok"
[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)

Hide Ads