Jangan Kudet! Bank Harus Lakukan Ini Biar Diserbu Milenial

Jangan Kudet! Bank Harus Lakukan Ini Biar Diserbu Milenial

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 22 Jun 2022 21:30 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengikuti uji coba terbatas sistem integrasi tiket JakLingko. Nantinya warga dapat menggunakan empat jenis transportasi dengan satu tiket.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Perbankan terus berlomba meningkatkan daya saing digital. Hal ini karena berdasarkan riset EV-DCI tahun 2022 beberapa wilayah memiliki daya saing tertinggi dalam hal adopsi keuangan digital, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jawa Timur.

Bank DKI sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) terus mengembangkan layanan digital dengan mendukung transaksi di Jakarta baik lingkungan pemerintahan, perusahaan dan warga Jakarta.

Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono mendukung berbagai program Pemprov seperti bantuan sosial (bansos) melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) dan Kartu Anak Jakarta (KAJ).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menggunakannya dengan kartu. Ke depan akan berubah dari kartu ke smartphone. Ini akan jadi tantangan buat Bank DKI untuk shifting ke smartphone," kata dia, Rabu (22/6/2022).

Dukung Tarif Integrasi

Di sektor transportasi, dalam waktu dekat, Bank DKI akan mendukung program Pemprov DKI Jakarta yang akan menerapkan tarif terintegrasi. Di dalam program ini warga cukup membayar Rp 10.000 selama 3 jam. Bank DKI juga punya agen di sejumlah pasar tradisional yang dimiliki oleh Perumda Pasar Jaya untuk mengedukasi masyarakat dari yang awalnya melakukan transaksi tunai ke digital.

ADVERTISEMENT

"Ini inovasi digital yang akan terus kita kembangkan, karena digitalisasi perbankan saat ini adalah sebuah keniscayaan agar hidup lebih aman, nyaman dan sejahtera," ungkapnya.

Melalui aplikasi JakOne Mobile, Bank DKI menghadirkan solusi perbankan digital bagi nasabah pengguna untuk menciptakan pengalaman bertransaksi yang lebih personal, mobile dan handal mulai dari bayar bermacam tagihan dan belanja online, transaksi Scan by QRIS, top up uang elektronik, bersedekah/berdonasi untuk sesama hingga mengamankan dana darurat melalui pembukaan deposito.

Namun demikian, dalam mengembangkan layanan digital tersebut, Bank DKI selalu mengedepankan prinsip-prinsip keamanan atau proteksi untuk nasabah. Ini penting agar masyarakat tidak takut untuk mengakses layanan digital.

"Bank DKI ingin masyarakat merasa aman dalam menggunakan transaksi digital. Prinsipnya digitalisasi bukan sesuatu yang harus ditakuti, karena di setiap channel digital selalu disediakan instrument agar transaksi tetap aman. Misalnya dengan penerapan PIN, OTP dan Password. Dan yang paling penting berbagai layanan digital yang kami miliki semuanya sudah melalui izin BI sebagai regulator. Prinsipnya kami ingin antara kenyamanan dalam bertransaksi dan keamanan agar sejalan dan beriringan. Biasanya saling berlawanan," jelas dia.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Bank DKI terus mendukung program-program Pemprov DKI Jakarta dan BUMD, termasuk dalam penyelenggaraan ajang balap mobil listrik e-Formula (Jakarta e-Prix 2022) pada 4 Juni 2022. Dalam acara tersebut, Bank DKI juga memperkenalkan JakOne Pay sebagai aplikasi generasi muda milenial dan Gen Z yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai transaksi sehari-hari. Aplikasi ini mendukung transaksi untuk melakukan scan to pay QRIS, serta aktivitas uang elektronik server based lainnya.

Sekadar informasi, Bank DKI juga terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki Bank DKI melalui JakOne Community Apps untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dan masyarakat yang semakin bergerak ke arah layanan digital.

JakOne Community Apps merupakan layanan perbankan digital untuk mendorong penerapan inklusi keuangan serta melalui pengembangan produk dan layanan digital.

Adapun JakOne Community Apps terdiri dari JakOne Mobile, JakOne Abank, JakOne Erte, JakOne Artri, dan Ancol Apps. Terbaru, Bank DKI juga menghadirkan layanan Mobile Cash Tarik Tunai tanpa kartu dan Cash Recycle Machine (CRM) di Kantor Cabang Balaikota.

Dari sisi digitalisasi UMKM, Bank DKI juga turut mengajak pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya dengan menjadi agen melalui aplikasi JakOne Abank. JakOne Abank merupakan layanan perbankan tanpa kantor dimana Bank DKI hadir melalui Agen dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) untuk pembayaran pajak dan retribusi, pembayaran tagihan.

Dengan menjadi agen JakOne Abank, para pelaku UMKM dapat melayani berbagai transaksi perbankan serta mendapatkan komisi dari setiap transaksi.

"Kami berharap dengan berbagai varian produk dan layanan yang diberikan, dapat memenuhi ekspektasi nasabah dan masyarakat, terutama memberikan manfaat bagi transaksi keuangan mereka," jelas dia.


Hide Ads