Kapan Uang Rupiah Baru Bisa Disetor dan Tarik di ATM? Ini Jawaban Bank

Kapan Uang Rupiah Baru Bisa Disetor dan Tarik di ATM? Ini Jawaban Bank

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 25 Agu 2022 15:46 WIB
Sadar tidak kalau uang rupiah baru 2022 ternyata ukurannya berbeda dengan uang kertas keluaran pada 2016. Ini penampakannya.
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Heboh di media sosial soal uang rupiah baru tahun emisi 2022 tak bisa disetor di mesin ATM. Selain itu uang ini juga belum ada di mesin-mesin ATM bank.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengungkapkan bank mengapresiasi langkah pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang telah meluncurkan tujuh uang rupiah kertas baru tahun 2022.

Dia menyebut bank mendukung dan terus berupaya agar dapat segera menyebarkan pecahan uang rupiah baru tahun 2022 untuk nasabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga saat ini, kami berkoordinasi secara berkelanjutan dengan regulator perbankan terkait penyebaran pecahan uang kertas baru tahun 2022," kata dia saat dihubungi, Kamis, (25/8/2022).

Santoso menyebut, di saat bersamaan, BCA juga melakukan persiapan dari segi infrastruktur mesin ATM dan CRM untuk penyesuaian uang emisi baru tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami akan segera menyampaikan ke masyarakat apabila uang baru rupiah sudah tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah," jelasnya.

Dia mengharapkan agar proses ini dapat segera selesai dan dapat memberikan layanan terbaik sejalan dengan visi BCA yang senantiasa memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengungkapkan BI saat ini terus berupaya untuk mendistribusikan uang rupiah TE 2022 ke seluruh wilayah di Indonesia.

Dia menyebut saat ini bank-bank baru melakukan penarikan uang baru di BI pada Senin lalu. "Kami serahkan kebijakan ke perbankan untuk pengedarannya. Termasuk untuk pengisian di ATM bank masing-masing," kata dia saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).

Marlison menjelaskan, bisa jadi saat ini bank akan menghabiskan dulu ketersediaan uang existing untuk pengisian di mesin-mesin ATM. "Setelah itu baru diisi dengan uang baru, atau bisa juga dicampur. Jadi sepenuhnya kami serahkan ke kebijakan masing-masing bank sesuai ketersediaan yang ada," tambah dia.




(zlf/zlf)

Hide Ads