Harus Hati-hati! Ini Negara yang Gagal Terapkan Redenominasi

Harus Hati-hati! Ini Negara yang Gagal Terapkan Redenominasi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2022 14:15 WIB
redenominasi
Foto: Redenominasi (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Wacana redenominasi atau penyederhanaan nilai uang kembali mencuat. Dengan redenominasi ini diharapkan transaksi bisa menjadi lebih efisien karena nilai uang lebih ringkas.

Tapi redenominasi ini juga bisa berhasil dan gagal lho. Ini daftar negara yang pernah gagal redenominasi:

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan memang redenominasi ini harus dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan sampai dilakukan tergesa-gesa karena taruhannya adalah kondisi ekonomi negara.

Dia menyebutkan jangan sampai pemerintah gagal menerapkan redenominasi ini.

ADVERTISEMENT

"Pelajaran kegagalan redenominasi dari Brasil, Rusia dan Argentina karena kurangnya persiapan teknis, sosialisasi, kepercayaan terhadap pemerintah rendah, hingga momentum saat ekonomi alami tekanan eksternal," kata dia saat dihubungi, Jumat (2/9/2022).

Dia menyebutkan apalagi dengan jumlah penduduk dan unit usaha yang cukup besar di Indonesia setidaknya butuh waktu 10 tahun persiapan sejak regulasi redenominasi dibuat.

Menurut dia momentum pemulihan ekonomi sebaiknya jangan ada kebijakan yang kontraproduktif.

Penyesuaian terhadap nominal baru akan mempengaruhi administrasi dan akuntansi puluhan juta perusahaan di Indonesia. UMKM saja ada 64 juta unit usaha.

Alih-alih mau fokus dalam fase pemulihan ekonomi, pelaku usaha akan sibuk mengatur soal nominal harga di barang yang dijual, bahan baku bahkan administrasi perpajakan.

"Saya kira momentum redenominasi perlu dikaji secara serius, jangan terburu-buru dan benar-benar ketika kondisi ekonomi sudah stabil. Inflasi stabil, kurs juga tidak fluktuatif berlebihan baru BI dan pemerintah bahas redenominasi," jelasnya.

Dalam konferensi pers Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry kembali menyampaikan terkait redenominasi. Dia menyebut bahkan ISEI sudah mengkaji pandangan terkait pemotongan angka nol pada rupiah ini.

Perry menyebutkan manfaat redenominasi adalah efisiensi sehingga menjadi lebih cepat. Namun memang, sebelum redenominasi ini dijalankan, kondisi perekonomian harus normal dan stabil. Jangan saat krisis dijalankan.




(kil/ang)

Hide Ads