Nggak Jadi-jadi, Kapan Sih Waktu yang Tepat Buat Ubah Rp 1.000 jadi Rp 1?

Nggak Jadi-jadi, Kapan Sih Waktu yang Tepat Buat Ubah Rp 1.000 jadi Rp 1?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2022 12:59 WIB
Redenominasi Batal di 2020
Foto: Tim Infografis/Fuad Hasim
Jakarta -

Wacana redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang kembali mencuat. Dengan redenominasi ini maka tiga angka nol di belakang rupiah akan dihapus. Contohnya Rp 1.000 jadi Rp 1.

Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk redenominasi ini?

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan memang dibutuhkan waktu untuk proses penyederhanaan nilai mata uang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mencontohkan setelah Undang-undang disahkan, maka persiapan sudah bisa dilakukan.

"Ini memang sudah sangat harus dilakukan, cuma masalah waktu saja. Kan perencanaannya juga lama tapi butuh fondasi atau payung hukum yang kuat dan bisa segera dilaksanakan," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (2/9/2022).

ADVERTISEMENT

Piter menyebutkan jika sudah ada payung hukum maka sosialisasi bisa dilakukan dan proses mulai bisa dijalankan.

Memang membutuhkan kondisi ekonomi dan stabilitas inflasi yang terjaga.

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan jika redenominasi ini belum tepat jika dilakukan bahkan dalam 2-3 tahun ke depan.

"Beberapa pertimbangan sebelum melakukan redenominasi yakni stabilitas inflasi harus terjaga," jelas dia.

Dia menyebutkan pertimbangan utama adalah kekhawatiran terjadinya hyper inflasi karena perubahan nominal uang mengakibatkan para pedagang untuk menaikkan pembulatan nilai ke atas.

"Misalnya harga barang sebelum pemangkasan nominal uang Rp 9.200 kemudian ga mungkin kan jadi Rp 9,5 pasca redenominasi, yang ada sebagian besar harga dijadikan Rp 10," jelas dia.

Menurutnya akan ada pembulatan nominal baru ke atas. Hal ini mengakibatkan harga barang akan naik signifikan.

"Ini sulit dikontrol oleh pemerintah dan BI. akibatnya apa? Hyperinflasi bahkan bisa mengakibatkan krisis kalau tidak hati-hati," jelas dia.




(kil/ang)

Hide Ads