Pak Jokowi Nih Negara-negara yang Sukses Redenominasi, Bisa Jadi Contoh

Pak Jokowi Nih Negara-negara yang Sukses Redenominasi, Bisa Jadi Contoh

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2022 16:27 WIB
Redenominasi
Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang kembali mencuat. Sebenarnya wacana ini sudah bergulir sejak 2010 lalu saat Bank Indonesia (BI) masih dipimpin oleh Darmin Nasution.

Penyederhanaan nilai mata uang ini sudah diterapkan di beberapa negara. Ada yang sukses dan ada juga yang gagal.

Dalam catatan detikcom, ada beberapa negara yang sukses melakukan redenominasi, seperti Turki, Rumania, Polandia dan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki mulai menerapkan redenominasi pada tahun 2005. Mata uang Lira (TL) dikonversi menjadi Lira baru dengan kode YTL. Kala itu, konversi mata uang lama ke baru dilakukan dengan menghilangkan 6 angka nol. Kurs konversi adalah 1 YTL untuk 1.000.000 TL.

Penerapan redenominasi di Turki dilakukan dengan sangat hati-hati. Prosesnya pun berlangsung selama 7 tahun. Dalam prosesnya, pemerintah Turki sangat memperhatikan stabilitas perekonomian dalam negeri.

ADVERTISEMENT

Pada tahap awal, mata uang TL dan YTL beredar secara simultan selama setahun. Kemudian mata uang lama ditarik secara bertahap digantikan dengan YTL.

Pada tahap selanjutnya, sebutan 'Yeni' pada uang baru dihilangkan sehingga mata uang YTL kembali menjadi TL dengan nilai redenominasi.

Selama tahap redenominasi, keadaan perekonomian tetap terjaga. Inflasi Turki pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 juga tetap stabil di kisaran 8-9%.

Namun, tidak semua negara berhasil menerapkan redenominasi seperti Turki. Apa saja yang gagal? Lihat di halaman berikutnya.

Sebut saja Rusia, Argentina, Zimbabwe, dan Korea Utara yang tercatat gagal melakukan redenominasi. Brasil pun pernah gagal melakukan redenominasi, namun akhirnya berhasil pada tahun 1994.

Kegagalan negara-negara tersebut diakibatkan oleh waktu yang tidak tepat. Redenominasi yang seharusnya dilakukan dalam kondisi perekonomian yang stabil, justru diterapkan negara-negara tersebut pada saat kondisi perekonomian tidak stabil dan memiliki tingkat inflasi yang tinggi.

Korea Utara memenggal angka nol di mata uang won, dari 100 won menjadi 1 won pada tahun 2009. Kegagalannya ialah stok mata uang baru yang terbatas.

Pasalnya, ketika warga hendak menggantikan uang lama won ke uang baru, stok uang baru tidak tersedia.

Keberhasilan Brasil melakukan redenominasi pada tahun 1994 diraihnya dengan mengarungi proses yang cukup lama dan juga kegagalan yang pernah menghampiri. Pada tahun 1986-1989, negara tersebut pernah gagal melakukan redenominasi.



Simak Video "Video: Rupiah Kembali Stabil, BI Terapkan Kebijakan Ini"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads