PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat pertumbuhan laba hingga 75% yoy senilai Rp 8,8 triliun di semester I tahun 2022. Dengan kinerja positif ini, BNI Grup terus berupaya mengembangkan bisnis salah satunya melalui peningkatan nilai tambah anak perusahaan.
Dalam Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan upaya peningkatan bisnis anak perusahaan telah tercantum dalam 8 kebijakan strategis BNI di tahun 2022. Tepatnya pada poin 'Meningkatkan sinergi BNI Grup dalam mengoptimalkan posisi perusahaan anak'.
Ia mengungkap pihaknya akan terus melakukan refocusing strategy melalui transformasi. Termasuk memperkuat 5 pilar bisnis utama BNI, yaitu corporate banking, institutional banking, international banking, commercial dan SME (Small and Medium Enterprise) banking, serta consumer banking.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Novita memaparkan beberapa upaya yang dilakukan pihaknya dalam meningkatkan nilai tambah masing-masing perusahaan anak, antara lain:
1. BNI Sekuritas
Fokus pada bisnis retail dan korporasi, serta investment banking dan business advisory.
"(Kami juga) buka cabang di Singapura untuk mendukung bisnis korporasi lewat BNI Securities Private Limited untuk menjadi jembatan pelaku usaha dalam negeri dan nasabah BNI dengan investor global," ungkap Novita dalam keterangannya di Public Expose Live 2022 yang berlangsung virtual, Selasa (13/9/2022).
2. BNI Asset Management
Fokus pada bisnis manajemen aset melalui berbagai pilihan produk investasi yang sesuai kebutuhan nasabah.
3. BNI Multifinance
Keberadaan BNI Multifinance disebut akan melengkapi pilihan produk-produk BNI Grup.
"BNI Grup saat ini tidak memiliki jenis kredit kepemilikan kendaraan bermotor, sehingga dengan adanya BNI Multifinance ini akan fokus pada pembiayaan segmen consumer retail dengan tetap pada ekspansi yang selektif," terangnya.
4. BNI Life
Fokus pada bisnis asuransi jiwa, kesehatan, dan proteksi. Layanan ini akan secara bertahap diintegrasikan dengan layanan BNI Grup, termasuk layanan BNI Mobile Banking.
5. Bank Mayora
Anak perusahaan baru BNI, Bank Mayora, akan ditransformasikan menjadi bank digital dengan fokus pada UMKM.
"Kami akan transformasikan (Bank Mayora) jadi bank digital, kami lihat segmen UMKM akan menjadi new and future growth engine-nya BNI dan kami melihat ketika kita masuk kepada segmen UMKM harus dilakukan secara digital," ujar Novita.
6. BNI Modal Ventura
Menurut Novita, pihaknya sedang menunggu proses perizinan perusahaan anak ini yang diharapkan dapat mendukung pendanaan startup. Sekaligus fokus pada sinergi dengan BNI induk dan perluasan kerja sama dengan fintech.
"Dengan strategi-strategi tersebut kami harapkan kinerja perusahaan anak semakin meningkat, efisiensi dapat terjaga, sinergi bisnis perusahaan anak dan induk semakin kokoh, tentunya ini kami harapkan kinerja BNI Grup semakin melompat lebih tinggi untuk menjadi Lembaga keuangan yang sesuai visi BNI," tegasnya.
Pertumbuhan Saham BBNI
Dalam kesempatan ini, Novita turut memaparkan pertumbuhan positif dari kinerja saham perseroan. Ia mengatakan pada 30 Juni 2022 harga saham BBNI ditutup pada harga Rp 7.850 atau meningkat 69,5% dibanding setahun sebelumnya. Jumlah ini menurutnya jauh di atas indeks blue chip LQ45 yang tumbuh hanya sebesar 17,4% year-on-year.
Ia menambahkan hingga pertengahan paruh kedua tahun ini harga saham BBNI masih terus tumbuh. Per akhir Agustus, harga BBNI ditutup Rp 8.525 atau meningkat 60,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami berharap, apresiasi ini masih tetap berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan kinerja kami yang terus tumbuh solid yang akan terus mampu memberi banyak nilai pertumbuhan yang baik bagi investor," pungkasnya.
(fhs/hns)