Untuk menjadi pengusaha sukses tentu harus berani mengambil keputusan dan risiko. Salah satu caranya 'banting setir' dengan cara menjalankan bisnis lain demi meraih cuan lebih banyak.
Hal itulah yang dilakukan oleh pemilik usaha mikro asal Seluas Kalimantan Barat, Rudianto (36). Awal memulai bisnis, ia mendirikan sebuah toko kelontong elektronik yang lokasinya tidak jauh dari Titik Nol perbatasan Indonesia-Malaysia.
Meskipun tokonya berada di ujung negeri, semangat Rudianto untuk terus menjalankan sejumlah strategi bisnis pun tetap dilakukan agar pundi-pundi rupiah dapat terkumpul lebih banyak. Sembari menjalankan bisnis toko kelontong, ia pun memutuskan untuk menjadi Agen BRILink di kawasan tersebut.
Keputusan untuk menjadi Agen BRILink ternyata membawa dampak positif pada kehidupan Rudianto. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan bisnis lamanya, menjadi Agen BRILink jauh lebih menguntungkan.
"Dulu itu banyaknya kelontong tapi seiring berjalannya waktu loh kok lebih untungan BRILink-nya. Jadi saya jalankan BRILink-nya," kata Rudianto saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Di tahun-tahun awal bergabung, ia masih menjalankan kedua bisnis tersebut secara berbarengan. Namun memasuki tahun ke-3, pendapatan BRILink justru lebih besar daripada bisnis pertamanya.
"Lama kelamaan kelontong dan mebel ini berkurang, saya fokuskan di BRILink-nya," jelasnya.
Rudianto mengatakan saat ini, jumlah nasabah Bank BRI yang melakukan transaksi di tokonya mencapai 20-30 orang per hari di momen biasa. Namun, ketika musim gajian tiba maka jumlahnya bisa mencapai 50-70 transaksi per hari.
Adapun biaya yang diperoleh dari setiap transaksi beragam. Untuk layanan transfer ke rekening Bank BRI dikenakan biaya paling kecil Rp 8 ribu untuk nominal transaksi Rp 10 ribu sampai Rp 500 ribu dan biaya paling besar mencapai Rp 25 ribu untuk nominal transaksi Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Besaran biaya transaksi tersebut juga sama seperti layanan tarik tunai.
Sementara itu, untuk transfer ke rekening selain BRI, Rudianto bisa mendapatkan keuntungan mulai dari Rp 20 ribu per transaksi dengan nominal transfer berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 500 ribu. Sementara untuk transfer dengan angka Rp 8 juta sampai Rp 10 juta, Rudianto mampu mendapatkan keuntungan Rp 50 ribu per transaksi.
"Per transaksi tergantung nominalnya, dari Rp 8 ribu, kalo saya kan di bawah Rp 1 juta (biaya transaksi) Rp 8 ribu, kalo di atas Rp 1 juta biayanya Rp 13 ribu. Jadi menyesuaikan nominal transaksinya," jelasnya.
Ia menambahkan, layanan perbankan yang dihadirkan di tokonya tersebut tidak hanya dimanfaatkan oleh warga sekitar saja. Namun ada 2 buah supermarket ternama yang berlokasi di Seluas dan Simpang Take Jagoi Babang turut melakukan transaksi di Agen BRILink miliknya. Bahkan perputaran uangnya bisa mencapai ratusan juta per hari.
"Total per hari perputaran Rp 100 juta lebih ambil dan transfer yang besar itu supermarket jadi memang setiap hari. Kalau pas hari ramai, dekat Rp 200 juta ada. Itu transaksi tarik sama transfer," jelasnya.
Ia mengakui sekitar 90% pendapatannya diperoleh dari Agen BRILink lalu 10% lainnya didapatkan dari usaha lain. Oleh karena itu, ia begitu serius dalam menjadi Agen BRILink. Bahkan toko pun disulap menyerupai kantor bank.
"Sampai saat ini, lebih menguntungkan agen brilinknya. jadi kalau di presentasi itu sekitar 80/90% penghasilan tuh dari agen brilinknya. Nominal (pendapatan bersih) per bulan sekitar Rp 14-15 juta lah," tutupnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Jagoi Babang, Kecamatan di Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia"
(ncm/ega)