4 Fakta Tol Atas Laut Semarang yang Mulai Beroperasi Akhir Tahun Ini

4 Fakta Tol Atas Laut Semarang yang Mulai Beroperasi Akhir Tahun Ini

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 23 Okt 2022 08:46 WIB
Tol Semarang-Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 kilometer (km) yakni telah mencapai progres 97,82% ditargetkan beroperasi akhir tahun.
Foto: Dok. Badan Pengatur Jalan Tol dan PT PP Semarang Demak
Jakarta -

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan Tol Semarang-Demak Seksi 2 akan beroperasi pada akhir tahun ini. Progres dari tol atas laut itu kini telah mencapai 97,82%.

Berikut fakta-faktanya:

1. Beroperasi Akhir 2022

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan progres dari Tol Semarang-Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 kilometer (km) telah mencapai progres 97,82%. Diharapkan jalan tol tersebut bisa beroperasi pada akhir tahun ini.

Hal itu disampaikan saat melakukan melakukan kunjungan lapangan mengecek kesiapan tahap akhir penyelesaian konstruksi Tol Semarang-Demak Seksi 2 sebelum siap dioperasikan, Jumat (21/10) kemarin.

ADVERTISEMENT

"Harapan kita pada akhir tahun ini Seksi 2 bisa dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan libur NATARU akhir tahun 2022, ataupun dapat difungsionalkan jika belum keluar SK pengoperasiannya dan dinikmati oleh masyarakat bersama-sama," ujar Danang, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (22/10/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PP Semarang-Demak Siswantono, Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ini siap dioperasikan sepenuhnya pada awal Januari 2023, dan direncanakan pada bulan November dan Desember sudah bisa dilakukan Uji Laik Fungsi.

"Sehingga setelah Jalan Tol Seksi 2 ini beroperasi bisa ditempuh 45 menit perjalanan saja dan semakin lebih cepat," tukasnya.

2. Kunci Kurangi Kemacetan Pantura

Danang menambahkan, tol ini akan menjadi kunci penting dalam mengurai kemacetan yang sangat tinggi yang sering dialami pengendara yang melintas di Jalan Nasional Pantura sampai menuju ke Demak. Sehingga penyelesaian Jalan Tol Semarang-Demak ini harus segera diselesaikan.

"Selain itu juga jalan tol ini memberikan akses yang mudah menuju Kota Demak, dan tentunya dapat meningkatkan integrasi ekonomi, meningkatkan pariwisata hingga mendukung kelancaran arus logistik dari Barat ke Timur, dari Jawa Timur ke Jawa Tengah hingga ke DKI Jakarta," tambah Danang.

Lanjut ke halaman berikutnya

3. Jalan Tol Atas Laut

Jalan Tol Semarang-Demak dikenal sebagai jalan tol atas laut yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang. Selain itu juga berfungsi untuk penahan banjir rob, serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,7 km dan terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,69 km yang merupakan porsi Pemerintah dan saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan untuk dilanjutkan konstruksinya.

Sementara Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak yang ditargetkan akhir tahun ini selesai konstruksinya secara keseluruhan dan dapat dioperasikan.

4. Sejarah Dibangunnya Jalan Tol Semarang-Demak

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak ini diawali dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Semarang-Demak sendiri telah dilakukan sejak September 2019. PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak selaku badan usaha yang memenangi lelang, sebagai yang melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan Tol Semarang-Demak.

Kemudian susunan kepemilikan saham Perseroan sebanyak 65%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 25% dan PT Misi Mulia Metrical sebanyak 10%.

Pengerjaan jalan tol dengan panjang 26,7 km ini terbagi menjadi 2 seksi, yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,39 km porsi Pemerintah, serta Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD).

Dalam catatan detikcom, seksi II mulai dibangun pada Februari 2020, dan pada waktu itu ditargetkan rampung pada 2021. Sementara berdasarkan laporan terakhir, pengerjaan seksi I baru akan dimulai pada akhir tahun 2022.

Kemudian, pada Juli 2020, PT Pembangunan Perumahan (PP), melaporkan bahwa proyek pembangunan tol Semarang-Demak seksi II berjalan 10 persen. Proyek pengerjaan tol seksi II tersebut ditargetkan rampung Maret 2022, mundur dari target sebelumnya Juli 2021 lantaran terkendala pandemi virus Corona (COVID-19).

Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut, memiliki struktur timbunan di atas laut, pembangunannya diperkuat oleh matras bambu setebal 13 lapis.

Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.

Tanggul laut terintegrasi dengan jalan tol ini merupakan konstruksi yang baru pertama sekali dilaksanakan di Indonesia sehingga hal ini pastinya akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian PUPR dalam pelaksanaannya.

Tantangan berat lainnya adalah pada proses pengadaan tanah yang masih terbentur pada pelaksanaan penentuan tanah musnah dan regulasi atau payung hukum yang belum terbit terkait penanganan dampak sosial atas tanah musnah dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum.



Simak Video "Momen Jokowi Temui Warga yang Demo Usai Resmikan Tol Semarang-Demak"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads