Kementerian BUMN turut mendorong implementasi program inklusi keuangan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dalam upaya peningkatan program ini, selain sosialisasi juga dibutuhkan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat melalui infrastruktur digital yang murah.
Dalam Panel Diskusi IV SOE Conference Internasional bertajuk 'Peran BUMN dalam Memperluas Keuangan Inklusif' di Nusa Dua Bali. Senior Direktur Inisiatif Amerika Latin di Pusat Pengembangan Global (Center for Global Development/CDG) Liliana Rojas Suarez mengatakan ada tiga strategi yang dapat dijalankan dalam meningkatkan inklusi keuangan ke seluruh lapisan masyarakat.
Pertama, model implementasi inklusi keuangan yang mudah diakses atau digunakan oleh masyarakat. Sebab, saat ini telah banyak inisiatif inklusi keuangan yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, namun tidak semuanya berhasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak masalah model seperti apa yang digunakan, pelajaran utamanya adalah harus memberikan keuntungan besar dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Ia pun menilai sistem perbankan yang modern saat ini dapat menjadi pendekatan yang baik untuk menyentuh masyarakat agar masuk ke sistem keuangan. Meski demikian, seberapa jauh tersedianya jaringan seluler menjadi tantangan yang akan dihadapi. Pasalnya, jaringan tersebut dibutuhkan untuk mengoperasikan bank.
Strategi kedua, lanjut Liliana, adalah gerbang pembayaran secara digital yang luas. Menurutnya, rata-rata negara yang mampu meningkatkan inklusi keuangan adalah mereka yang menggunakan layanan pembayaran secara digital lantaran sangat mudah digunakan masyarakat.
"Dan, yang ketiga, ini yang sangat penting, keterjangkauan dalam mengakses infrastruktur digital. Seperti ponsel hingga internet," katanya.
Selain itu, infrastruktur digital yang ada tentunya perlu dipastikan terjangkau untuk seluruh masyarakat. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dengan pendapatan yang rendah.
"Sebab, jika terlalu tinggi, kita akan memiliki masalah dalam menggunakan digitalisasi," lanjutnya.
Sementara itu, Profesor dari Harvard Kennedy School, Jay K Rosengard menilai Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup berhasil meningkatkan inklusi keuangan. Hal ini terlihat melalui kehadiran perbankan di sektor pertanian.
Sebagai informasi, Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference & Expo 2022: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. Event ini merupakan bagian dari dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.
SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek environment, social, and governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital dan transisi energi.
(fhs/ega)