Bank Mandiri 'Sulap' Kantor Cabang Jadi Digital, Buka Rekening Bisa Sat Set

Bank Mandiri 'Sulap' Kantor Cabang Jadi Digital, Buka Rekening Bisa Sat Set

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 26 Okt 2022 17:36 WIB
Gedung Bank Mandiri Pusat, Jl Gatot Subroro
Bank Mandiri 'Sulap' Kantor Cabang Jadi Digital, Buka Rekening Bisa Sat Set/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus menggenjot transformasi digital. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan saat ini transaksi digital Bank Mandiri melalui Livin' dan Kopra by Mandiri yang tumbuh signifikan.

Tercatat saat ini Livin' by Mandiri telah diunduh lebih dari 18 juta kali dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Dia menjelaskan serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, aplikasi perbankan super lengkap milik Bank Mandiri ini telah mampu melayani 500 juta transaksi. Adapun, nilai transaksi Livin' by Mandiri pada kuartal III 2022 telah menembus Rp 630 triliun atau tumbuh sekitar 50% secara yoy.

Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp 13.420 triliun transaksi hingga kuartal III-2022 atau tumbuh 27% secara YoY. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat hampir dua kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 68 ribu pengguna.

"Kehadiran Livin' dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik," kata Darmawan dalam konferensi pers, Rabu (26/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 12,13% yoy dari Rp 1.213,99 triliun di kuartal III-2021 menjadi Rp 1.361,30 triliun di akhir kuartal III-2022 yang ditopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 15,1% yoy menjadi Rp 533 triliun secara konsolidasi.

Transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan mendigitalisasi kantor cabang untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah. Bertajuk Smart Branch, bank berlogo pita emas ini telah mentransformasi 241 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Saham Bank Mandiri menguat mencapai level tertinggi baru sepanjang masa atau all-time high menjadi Rp 10.375 per lembar saham pada penutupan perdagangan saham Efek Indonesia, Jumat (21/10) dan bahkan, sempat bertengger di level Rp 10.450 pada sesi siang harinya. Posisi tersebut naik 47,68% secara year to date (ytd) dibandingkan posisi penutupan bursa pada akhir 2021 sebesar Rp 7.025 per lembar saham.

Smart branch Bank Mandiri diharapkan bisa membuat nasabah semakin cepat, aman mudah dalam bertransaksi. Ada beberapa jenis smart branch, mulai dari digital box yang ditujukan untuk nasabah individu yang mau bertransaksi cepat dan sederhana.

ADVERTISEMENT

Lalu hybrid branch yang bisa melayani nasabah individu dan nasabah bisnis. Selanjutnya ada upgrade branch yang merupakan layanan yang paling lengkap, ada relationship manager dan layanan prioritas.

"Smart branch memberikan pengalaman dan fasilitas teknologi digital dan paperless," ujarnya.

Penyaluran KUR Bank Mandiri di halaman berikutnya.

Kredit Usaha Rakyat

Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, yang tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp 31,3 triliun sampai dengan September 2022.

Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 156 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,1 juta nasabah.

Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Ketiga pilar ini, terang Darmawan menjadi target perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan.

Hasilnya, sampai dengan September 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp 221 triliun. Dari portofolio itu, porsi yang khusus untuk portofolio hijau sebesar Rp 101 triliun atau 24,4% dari total portofolio kredit Bank Mandiri.

"Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir," ujarnya.


Hide Ads