Heboh di Medsos BCA Telusuri Rekening Penipu

Heboh di Medsos BCA Telusuri Rekening Penipu

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 17 Nov 2022 15:28 WIB
Ilustrasi Penipuan
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta -

Ramai di media sosial terkait langkah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam menelusuri aliran dana penipu.

Dalam sebuah akun Facebook disebutkan, Ch**** menyebutkan dia adalah seorang penjual yang pernah bertransaksi dengan seseorang. Orang tersebut melakukan transfer ke rekeningnya untuk pembayaran.

Namun ternyata orang tersebut menipu orang lain. Orang yang tertipu melapor ke HaloBCA. "Karena dia beli mikes di aku, rekeningku juga keseret sama BCA dan harus buat surat klarifikasi beserta bukti transaksi," tulisnya, dikutip detikcom, Kamis (17/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengingatkan untuk para penjual transaksi sekecil apapun, jangan pernah dihapus chat atau riwayat transaksinya. Jika memang ada orang yang nama Facebooknya aneh atau bukan nama asli harus ditanyakan lengkap pemilik rekening transfer.

Benar nggak sih BCA bisa telusuri aliran transfer rekening penipu? Begini penjelasan pihak manajemen BCA.

ADVERTISEMENT

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn menjelaska pada prinsipnya, BCA melakukan penelusuran mendalam terkait dengan aliran dana sebagai langkah upaya kami dalam memberikan keamanan untuk dana nasabah.

"BCA senantiasa berkomitmen mengutamakan keamanan dan kenyamanan bertransaksi nasaba," kata dia kepada detikcom.

Hera menjelaskan, jika nasabah merasa mengalami kasus penipuan, nasabah dapat melakukan pelaporan ke BCA dengan menghubungi Halo BCA di 1500888 atau Aplikasi HaloBCA.

"BCA berkomitmen senantiasa mematuhi ketentuan regulator dan berkoordinasi dengan otoritas terkait dalam menjalankan operasional perbankan," ujar dia.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Tips Agar Terhindar dari Penipuan Money Changer di Bali

[Gambas:Video 20detik]




Ada juga modus manipulasi psikologis atau social engineering. Hal ini dilakukan untuk memanipulasi psikologis agar korban terpancing mengikuti arahan penipu.

Contoh lain, penipu memberikan rasa senang dengan iming-iming hadiah. Agar korban semakin mudah terpancing, penipu juga biasanya menawarkan program khusus dari BCA dan memberikan tawaran menggiurkan seperti program khusus, voucher diskon, hadiah, cashback, promo dan lainnya. Dengan cara ini, korban akan terpancing dan penipu melanjutkan aksi untuk meminta data-data pribadi untuk meretas akun rekening milik korban.

Selanjutnya adalah modus meminta data pribadi rahasia dari rekening dan kartu ATM. Umumnya, oknum penipu melakukan modus penipuan perbankan yang bertujuan untuk mengambil alih akun rekening, mencuri saldo rekening nasabah hingga melakukan transaksi ilegal di luar sepengetahuan pemilik rekening. Namun, untuk melakukan aksi tersebut, dibutuhkan data-data pribadi perbankan korban untuk dapat mengakses hal tersebut.

"Jadi, jika kamu menemukan oknum yang meminta data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, CVV/CVC, Appli 1 & 2 KeyBCA, dan lainnya, patut dicurigai bahwa itu adalah oknum penipu," jelasnya.


Hide Ads