Ada juga modus manipulasi psikologis atau social engineering. Hal ini dilakukan untuk memanipulasi psikologis agar korban terpancing mengikuti arahan penipu.
Contoh lain, penipu memberikan rasa senang dengan iming-iming hadiah. Agar korban semakin mudah terpancing, penipu juga biasanya menawarkan program khusus dari BCA dan memberikan tawaran menggiurkan seperti program khusus, voucher diskon, hadiah, cashback, promo dan lainnya. Dengan cara ini, korban akan terpancing dan penipu melanjutkan aksi untuk meminta data-data pribadi untuk meretas akun rekening milik korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya adalah modus meminta data pribadi rahasia dari rekening dan kartu ATM. Umumnya, oknum penipu melakukan modus penipuan perbankan yang bertujuan untuk mengambil alih akun rekening, mencuri saldo rekening nasabah hingga melakukan transaksi ilegal di luar sepengetahuan pemilik rekening. Namun, untuk melakukan aksi tersebut, dibutuhkan data-data pribadi perbankan korban untuk dapat mengakses hal tersebut.
"Jadi, jika kamu menemukan oknum yang meminta data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, CVV/CVC, Appli 1 & 2 KeyBCA, dan lainnya, patut dicurigai bahwa itu adalah oknum penipu," jelasnya.
(kil/dna)