BI Kerek Bunga Acuan Jadi 5,25%, Jangan Kaget Bunga Kredit Naik Jadi Segini

BI Kerek Bunga Acuan Jadi 5,25%, Jangan Kaget Bunga Kredit Naik Jadi Segini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 17 Nov 2022 18:45 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI) bakal berdampak ke bunga kredit, misalnya ke kredit kepemilikan rumah (KPR) hingga kredit kendaraan bermotor (KKB). Bunga kredit diperkirakan bisa naik hingga dua kali lipat.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan kenaikan bunga kredit menyusul langkah BI mengerek suku bunga acuannya.

"Biasanya minimal sama sih, cuma bisa juga naik sampai hampir dua kali lipat. Karena bank kan mau nahan net interest margin-nya tinggi menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan. Kalau BI naikin masa mereka nggak naikin kan susah juga," ungkap Tauhid kepada detikcom, Kamis (17/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurutnya kenaikan bunga kredit tidak akan terjadi secara langsung. Bank kemungkinan akan menaikkan suku bunga secara perlahan-lahan dalam beberapa waktu ke depan.

"Mungkin lambat nggak langsung cuma pergerakannya agak lambat, ada lag sedikit. Bertahap naiknya lah," ujar Tauhid.

ADVERTISEMENT

Kredit Makin Sulit

Selain bunga kredit yang naik, kemungkinan perbankan akan makin selektif untuk memberikan kredit. Artinya, untuk mendapatkan kredit konsumsi seperti KPR ataupun KKB bisa makin sulit.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira dengan naiknya suku bunga, maka ongkos pinjaman akan meningkat. Seiring dengan itu risiko kredit menjadi macet pun menjadi besar, makanya bank akan sangat-sangat selektif memberikan kredit.

"Kalau suku bunga naik dan meningkat, bank juga akan selektif memilih calon debitur karena risikonya makin besar. Mungkin kalau orang mau ajukan KPR, bank akan lebih selektif," kata Bhima saat dihubungi detikcom.

Melihat hal tersebut, Bhima memprediksi beberapa waktu ke depan pertumbuhan kredit akan melambat. "Kredit konsumsi kayak KPR dan kendaraan proyeksinya akan mengalami perlambatan pertumbuhan," ujar Bhima.

Seperti diketahui, BI hari ini menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Lalu suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,5% dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 6%.

(hal/ara)

Hide Ads