Cara Baru BTN Bersih-bersih Aset Bermasalah

Cara Baru BTN Bersih-bersih Aset Bermasalah

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 30 Nov 2022 17:16 WIB
Kantor Pusat Bank BTN Jl Gajah Mada No.1 Jakarta
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tengah mempersiapkan cara baru untuk melakukan bersih-bersih terhadap aset yang berkualitas buruk. Caranya dengan menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra menjelaskan, nantinya BTN akan menjual aset-aset buruk ke PPA untuk kemudian diproses. Pihaknya sudah berkeliling ke lembaga-lembaga pengawas seperti BPK, OJK hingga Kejaksaan untuk memastikan cara itu diperbolehkan.

"Kita akan menjual aset ke PPA. Kita sudah minta opini ke Jamdatun, BPKP, OJK, BPK. Sekarang tinggal pastiin strukturnya. Bakar lemak buruk lah," terangnya di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nofry menjelaskan, sejatinya proses bersih-bersih aset busuk melalui PPA itu sama dengan menukarnya menjadi aset yang sehat. Sebab nantinya setelah terjual, uangnya akan dibelikan surat berharga yang diterbitkan oleh BUMN.

"Begitu jual, dapat cash, cash-nya kita beli ke surat berharga. Jadi tukar busuk menjadi surat berharga. Surat berharga yang terbitkan BUMN. Jadi recovery rate-nya kalau seperti ini 100%, karena dibeli full," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Nofry tidak menjelaskan secara spesifik jenis aset busuk BTN yang dimaksud. Namun dia mengatakan salah satunya adalah aset berbentuk gedung seperti apartemen yang total nilainya mencapai Rp 1 triliun.

Aksi bersih-bersih aset busuk ini juga menjadi salah satu upaya BTN untuk menarik investor masuk ke right issue perusahaan. Seperti diketahui BTN akan melakukan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham seri B.

Dari penerbitan saham baru ini, BTN menargetkan dana senilai total Rp 4,13 triliun dengan rincian sebanyak Rp 2,48 triliun merupakan penyertaan modal negara (PMN) dan sisanya sekitar Rp 1,65 triliun dari pemegang saham publik.

Nofry mengaku pihaknya telah berkeliling untuk merayu investor, baik dari domestik maupun luar negeri, mulai dari investor ritel hingga investor institusi.

"Responsnya bagus, mereka positif. Semuanya bertanya kondisi sekarang dan ke depan bagaimana. Waktu kami sebutkan itu ya mereka positif. Jadi kita optimis," tutupnya.

Simak juga Video: TNI AD-BTN Teken MoU Pembiayaan Perumahan Prajurit

[Gambas:Video 20detik]



(das/ang)

Hide Ads