Kemudian pada uang Rp 100.000, gambar kepulauan Indonesia akan menyala karena pahlawan di uang pecahan itu adalah Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai pionir kepahlawanan Indonesia.
"Pecahan berikutnya kalau kita nyalakan ultra (violetnya) yang akan keluar warnanya asal dari daerah pahlawan tersebut. Misalnya Djuanda pada mata uang Rp 50.000 ia berasal dari Jawa Barat, maka pada saat dikenakan lampu ultra violet pulau Jawa lebih terang dibandingkan yang lainnya. Seterusnya begitu juga," jelasnya.
Teknologi selanjutnya adalah cetak warna yang bisa bergerak-gerak pada sejumlah gambar dalam uang rupiah kertas 2022. Nama teknologi yang digunakan adalah Optically Variable Magnetic (OVMI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga salah satu unsur pengaman yang paling mudah dikenal masyarakat. Yaitu dengan kita menempatkan gambar bunga di sisi paling kiri, teknik cetaknya OVMI, yaitu perubahan warna dengan dinamis bergerak yang kalau melihat bergerak dan berubah warna. Ini teknologi terkini," ungkapnya.
Menurutnya, jika masyarakat ingin mudah melihat keaslian dari uang baru Rp 100 ribu, cukup melihat gambar bunga pada sisi depan kiri. Contohnya logo BI yang ada di atas gambar bunga.
"Teknologi itu juga menggunakan Color Shifting Ink. Jika masyarakat ingin melihat keaslian cukup melihat ini saja. Kalau dia tidak bergerak, berarti dia bukan asli. Ini adalah teknologi tertinggi yang ada di mata uang dunia yang kita gunakan yang sudah kita gunakan UPK 75," tutupnya.
(aid/dna)