PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melalui BNI Tokyo bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Tokyo telah menggelar Business Forum on The Utilization of The Japan-Indonesia Local Currency Settlement Framework (LCSF) 2022.
Berlangsung di Tokyo, Jepang pada Desember lalu, forum bisnis ini mengundang 28 pejabat Japan Regional Bank (JRB). Adapun digelarnya LCSF menjadi upaya BNI untuk menjembatani kebutuhan bisnis antara Indonesia-Jepang dan meningkatkan transaksi perbankan antara kedua negara.
Direktur Bidang Informasi, Pendidikan, dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Takahiro Wakabayashi mengatakan hadirnya forum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kerangka Local Currency Settlement (LCS) dan menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi.
"Sehingga dapat berkontribusi pada perdagangan dan investasi serta penguatan stabilitas ekonomi makro antara Jepang-Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan BNI telah menjadi bank yang terpilih sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) oleh Jepang dan Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap BNI dapat menjadi perbankan yang dapat mendorong hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia.
"Kami berharap BNI menjadi jembatan penghubung penguatan perekonomian kedua negara dengan mempromosikan transaksi langsung antara Yen dan Rupiah dalam kerangka tersebut," jelasnya.
Terkait kerja sama ekonomi kedua negara, Wakabayashi menyampaikan nilai perdagangan kedua negara per November 2022 mencapai US$ 21,1 miliar impor dari Jepang ke Indonesia dan US$ 15,5 miliar ekspor dari Indonesia ke Jepang. Jika dibandingkan dengan nilai ekspor dan impor pada 2021, angka ini meningkat secara signifikan pada 2022.
"Mengingat hubungan ekonomi Jepang-Indonesia yang mendalam selama 65 tahun dan kondisi pemulihan dampak COVID-19, kami berharap nilai perdagangan kedua negara semakin meningkat," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir berharap kerja sama ini mampu memberikan kemudahan layanan perbankan bagi nasabah di Indonesia atau Jepang.
"Tentunya, kami berharap dukungan tersebut diharapkan dapat menjadi katalis bagi kemudahan penyelesaian transaksi perdagangan kedua negara dengan menggunakan mata uang lokal," kata Silvano.
Menurut Silvano, Local Currency Settlement (LCS) berguna untuk memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar yang mungkin dialami oleh perusahaan Jepang saat berbisnis di Indonesia. Ke depannya, ia pun berharap upaya ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS karena proses konversi Japan Yen (JPY) ke mata uang Indonesia Rupiah (IDR) dapat dilakukan langsung tanpa proses konversi mata uang ke dolar AS terlebih dahulu.
Silvano pun menambahkan melalui BNI Tokyo, BNI memberikan dukungan kepada UMKM Jepang untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. BNI juga menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan bagi nasabah individu atau institusi seperti simpanan, cash management, pinjaman, dan lain-lain.
"Dengan menggunakan layanan perbankan dari BNI secara keseluruhan, tidak terbatas hanya pada BNI Tokyo, investor Jepang dapat merasakan berbagai keuntungan dalam transaksi keuangannya di Indonesia. Kami sangat berharap nasabah dapat memanfaatkan layanan lengkap kami," pungkasnya.
(ncm/ega)