BI Rate Naik Lagi ke 5,75%, Jangan Kaget Cicilan KPR-Kendaraan Makin Mahal

BI Rate Naik Lagi ke 5,75%, Jangan Kaget Cicilan KPR-Kendaraan Makin Mahal

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Kamis, 19 Jan 2023 16:53 WIB
Indonesian Rupiah - official currency of Indonesia
BI Rate Naik Lagi ke 5,75%, Jangan Kaget Cicilan KPR-Kendaraan Makin Mahal/Foto: Getty Images/iStockphoto/Yoyochow23

Selain ke masyarakat, menurut Tauhid, naiknya suku bunga acuan BI juga akan berdampak ke pelaku usaha. Hal itu karena para pelaku usaha akan menghitung kembali pengeluaran mereka untuk melakukan usaha.

"Kalau pinjaman terlalu mahal, mereka akan mengurangi produksi. Kalau misalnya relatif masyarakat menahan (pengeluaran), ya produksi dari terutama sektor industri akan melakukan penyesuaian tapi tidak besar, sedikit-sedikit," tutupnya.

Senada dengan Tauhid, Direktur CELIOS Bhima Yudhistira menuturkan, naiknya suku bunga acuan BI dapat menyebabkan pelemahan pertumbuhan kredit, baik kredit konsumsi maupun kredit modal kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini karena pelaku usaha tentu tidak semua siap menghadapi tambahan biaya pinjaman dan dari sisi konsumen rumah tangga, efek naiknya suku bunga pinjaman mempengaruhi keputusan konsumen atau masyarakat untuk melakukan pembelian kendaraan bermotor perlengkapan rumah tangga, rumah misalnya KPR," ujarnya kepada detikcom.

Lebih lanjut, Bhima menambahkan dampak lainnya adalah mengganggu jalannya pemulihan ekonomi karena naiknya suku bunga acuan BI dibarengi inflasi yang masih tinggi, terutama dari inflasi dampak bahan bakar minyak (BBM) dan inflasi pangan.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, BI dan pemerintah, perlu mitigasi dampak dari kenaikan suku bunga yang masih agresif yang masih diperkirakan 3-4 kali kenaikan sepanjang 2023. Jadi harus ada kebijakan mitigatif untuk tetap mendorong daya beli dan mendorong atau menstimulus sektor yang akan berdampak langsung," tuturnya.

Ia menyebutkan contoh sektor industri yang berdampak langsung, seperti industri kendaraan bermotor, ritel, dan industri perlengkapan rumah tangga.

"Karena ini sayang sekali kan momentumnya sedang pemulihan ekonomi pemulihan mobilitas, jangan sampai naiknya suku bunga ini menjadi momok sehingga ekonomi agak sedikit melambat," tutupnya

Sebagai informasi, BI baru saja menaikkan suku bunga acuan BI-7Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). BI rate naik 25 basis point (bps) menjadi 5,75%.

"Rapat dewan gubernur BI pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7days reverse repo rate 25 bps menjadi 5,75%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/1/2023).


(ara/ara)

Hide Ads