PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 4.001.216 nasabah dengan nilai Rp 256,38 triliun. Realisasi itu tercatat per September 2022.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan sisa restrukturisasi kredit per September 2022 sebesar Rp 116,45 triliun. Secara beriringan, jumlah nasabah restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 juga sudah berkurang menjadi 1.390.736 nasabah.
"Dari pandemi sampai sekarang akumulasi kredit UMKM yang direstrukturisasi Rp 256,376 triliun," kata Sunarso dalam rapat kerja dengan XI DPR RI, Selasa (24/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 4 juta lebih nasabah BRI yang mendapatkan restrukturisasi kredit, Sunarso menyebut 53,1% atau 2.124.602 nasabah sudah mampu membayar. Kemudian yang benar-benar lepas restrukturisasi kredit dan menjadi sehat lagi sebanyak 174.565 nasabah.
"Bisa membayar Rp 91,6 triliun itu ada lunas putus Rp 43,23 triliun, ada yang mampu menurunkan pokoknya sesuai ketentuan restru itu Rp 11,08 triliun, dan ada yang lunas kemudian ngambil lagi itu Rp 37,27 triliun. Kemudian lepas restru artinya dia sehat kembali itu Rp 35,6 triliun," bebernya.
Di sisi lain, ada juga nasabah yang benar-benar tidak bisa diselamatkan melalui restrukturisasi kredit yaitu sebanyak 311.313 nasabah dengan nilai Rp 12,749 triliun.
"Dari pandemi sampai sekarang akumulasi kredit UMKM yang direstrukturisasi Rp 256,376 triliun. Hasilnya yang benar-benar tidak bisa diselamatkan hanya Rp 12,749 triliun," ucapnya.
(aid/ara)