LPS mengungkapkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) mulai melandai ke level 8,03% pada Januari 2023. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia mulai mencairkan tabungannya di bank dan melakukan konsumsi.
"Waktu krisis kan pertumbuhan DPK kencang sekali double digit, tapi dengan berjalannya ekonomi sekarang mulai agak turun sedikit. DPK kalau tidak salah tumbuh sekitar 8%, itu menunjukkan sebagian masyarakat sudah membelanjakan uangnya," tutur Purbaya.
Purbaya mengakui bahwa tabungan memang penting bagi masyarakat Indonesia, namun jika terlalu banyak juga tidak bagus terutama bagi roda perekonomian. Sejauh ini dia melihat respons kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sudah tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tabungan itu penting banget untuk keluarga dan ekonomi, tapi kalau kebanyakan numpuk juga nggak bagus. Respons kebijakan moneter, fiskal dan lain-lain dari KSSK sudah berhasil membuat mereka sudah belanja lebih lagi," imbuhnya.
(aid/hns)