Premi Asuransi Umum Naik Rp 3,68 T Kuartal I-2023

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 30 Mei 2023 23:13 WIB
Ilustrasi.Foto: Dana Aditiasari/detikFinance
Jakarta -

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan peningkatan premi sebesar Rp 3,68 triliun atau sebesar 16,4% year-on-year pada kuartal I 2023 ini. Dengan peningkatan tersebut, pada periode ini tercatat premi industri asuransi mencapai Rp 26,099 triliun.

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 16,4% dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2022 yang hanya menyentuh Rp 22,419 triliun.

"Premi industri asuransi umum naik 16,4% dari Rp 22,41 triliun menjadi Rp 26,09 triliun atau naik dengan selisih Rp 3,68 triliun," katanya, dalam Konferensi Pers Data Asuransi Umum Triwulan I Tahun 2023 di Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).

Trinita menambahkan, angka ini dikontribusi dari sejumlah sektor bisnis, salah satunya properti yang naik 11,9%. Tidak hanya itu, kenaikan juga terlihat di sektor asuransi kendaraan bermotor 9,6%, asuransi kargo laut 24% naik, asuransi lambung kapal laut naik 6,4%, penerbangan naik 12,9%, dan energi off shore naik 11,2%.

Selain itu, lanjut Trinita, asuransi engineering juga mengalami kenaikan 12%, lalu asuransi liability juga naik 39,4%, asuransi personal accident naik 18,2%, asuransi kesehatan naik 19,7%, asuransi kredit naik 27,4%, dan asuransi penjaminan naik 60,2%.

"Sementara asuransi aneka (miscellaneous) ini relatif stagnan. Walaupun ini terlihat angka turun, sekitar 3,7%. Tetapi mungkin nanti secara kumulatif di kuartal II, III dan IV akan membaik," ujarnya.

Sementara untuk klaim yang dibayarkan, tercatat pada kuartal I 2023 ini klaim tembus Rp 9,907 triliun. Angka ini naik 8,9% menjadi Rp 808 miliar, dari kuartal I 2022 yang mencapai Rp 9,099 triliun.

"Untuk rasio klaim yang dibayar, ini dikontribusi oleh secara jumlah beberapa lini, pertama kredit insurance yang mana pada satu kuartal ini klaim yang dibayarkan mencapai Rp 2,936 triliun," imbuhnya.

Kontribusi besar juga turut diikuti oleh pembayaran klaim atas asuransi properti yang mencapai Rp 1,849 triliun, asuransi motor Rp 1,722 triliun, serta yang terakhir asuransi kesehatan sebesar Rp 1,593 triliun.

Secara absolut, lanjut Trinita, memang terjadi sejumlah penurunan klaim bila dibandingkan kuartal I 2022, salah satunya di properti. Namun secara dominan terjadi kenaikan dari lini-lini bisnis besar lainnya, salah satunya di industri kesehatan yang kenaikannya mencapai 40,7% dibanding kuartal I 2022.




(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork