Ekonomi Penuh Tantangan, Bagaimana Kondisi Sektor Perbankan di RI?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 01 Agu 2023 17:25 WIB
Ilustrasi Perbankan - Foto: Infografis detikcom/Mindra Purnomo
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang solid didukung tingkat permodalan serta likuiditas yang memadai. Sektor perbankan tetap resilien ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai di tengah tantangan perekonomian dan pasar keuangan global serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor.

Pada Juni 2023, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,76% yoy, terutama ditopang kredit investasi yang tumbuh 9,60% yoy. Sejalan dengan pengetatan likuiditas di global, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,79% yoy dengan deposito sebagai main driver pertumbuhan.

Kondisi tersebut menjadikan likuiditas perbankan sedikit turun meskipun masih jauh di atas threshold, antara lain tercermin dari Rasio Alat Likuid/Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 119,04% dan 26,73% yoy dengan threshold 50% dan 10%. Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 230,24% yoy dan melampaui threshold 100%.

Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap solid dan berada pada level 25,41% yoy. Sementara itu, risiko kredit membaik dengan Non-performing Loan (NPL) gross turun ke level 2,44% yoy dan NPL net 0,77% yoy. Selanjutnya, kredit restrukturisasi COVID-19 melanjutkan penurunan menjadi Rp361,04 triliun dengan jumlah debitur yang juga terus menurun menjadi 1,57 juta debitur.

Salah satu lembaga keuangan yaitu PT Bank JTrust Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 90,62 miliar dalam Laporan Keuangan Kuartal II tahun 2023.

Katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi sebesar Rp 21,70 triliun dari sebelumnya Rp 15,28 triliun atau tumbuh 42,00 persen yoy. Sementara dana pihak ketiga (DPK) juga terlihat meningkat menjadi Rp 29,24 triliun dari Rp 20,18 triliun atau sebesar 44,87% yoy pada posisi Kuartal II 2023 dibandingkan Kuartal II 2022.

Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai menjelaskan bank berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian sehingga membuat rasio NPL (non-performing loan) Bank pada Kuartal II 2023 terus membaik. "Dengan NPL gross berada di level 1,62% dan NPL net di 1,18%," kata dia dalam siaran pers, ditulis Selasa (1/8/2023).

Capital Adequacy Ratio (CAR) J Trust Bank tercatat sebesar 13,51% pada Juni 2023 dengan modal inti sebesar Rp 3,17 triliun di mana tetap memenuhi Peraturan OJK No.12/POJK. 03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank memiliki modal inti Rp 3 triliun.

Sementara itu, pendapatan bunga tercatat meningkat menjadi Rp 1,17 triliun pada Kuartal II 2023 dari sebelumnya Rp 723,66 miliar pada Kuartal II 2022 atau tumbuh 62,32% yoy yang dipicu oleh peningkatan pendapatan bunga pinjaman.

Sebagai informasi, untuk menunjang kinerja bisnis, J Trust Bank dalam tahapan pengembangan New Core Banking System dengan peningkatan kemampuan data warehouse dan sistem informasi manajemen agar lebih efisien dan efektif yang direncanakan rampung di akhir tahun 2023.

"Dengan new core banking system kami yakin dapat melakukan ekspansi bisnis disertai pengembangan layanan yang lebih optimal karena ditopang dengan sistem yang mumpuni," jelas Ritsuo Fukadai.




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork