Begini Jurus Biar UMKM Makin Gampang Dapat Modal buat Geber Usaha

Begini Jurus Biar UMKM Makin Gampang Dapat Modal buat Geber Usaha

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 18:00 WIB
Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Squirescape
Jakarta -

Peran UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia terbilang besar. Namun, akses UMKM terhadap permodalan masih terbatas.

Ketua Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Ivan Soeparno mengatakan, perusahaan penjaminan memiliki peran penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di sektor riil karena sebagian besar lapangan usaha di Indonesia digerakkan oleh sektor UMKM. Sektor ini juga menyerap sekitar 97% angkatan kerja atau setara dengan 119,5 juta tenaga kerja dengan kontribusi ke produk domestik bruto (PDB) 61%.

Walaupun kontribusi terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja besar, akses UMKM terhadap pendanaan masih sangat terbatas. Saat ini, baru 30% UMKM yang sudah memiliki akses terhadap pinjaman dari perbankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusahaan penjaminan berperan menjembatani UMKM dengan lembaga keuangan melalui penjaminan kredit sehingga UMKM bisa mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan," ujar Ivan dalam Indonesia-Korea Financial Cooperation Forum ke-2 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Council on International Financial Cooperation (CICF) di Jakarta melalui keterangan tertulis, Senin (4/9/2023).

Menurut Ivan, Asippindo sejalan dengan konsep ESG yang diluncurkan oleh pemerintah dan terus mendorong anggotanya untuk mengadopsi konsep ESG dalam model bisnisnya. Hubungan dagang Indonesia dan Korea Selatan juga berperan dalam menggerakkan kegiatan ekonomi UMKM, khususnya di sektor produksi dan distribusi.

ADVERTISEMENT

Di Asia, nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan termasuk signifikan. Di kedua negara, perusahaan penjaminan menjadi mitra bagi UMKM dalam mengakses permodalan ke bank.

Sejalan dengan adopsi konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), perusahaan penjaminan juga ikut berperan dalam mengampanyekan ekonomi berkelanjutan melalui sejumlah inisiatif. Salah satu inisiatif strategis ESG dari industri penjaminan adalah konsep penjaminan hijau (green guarantee) yakni penjaminan bagi model pembiayaan hijau.

Selain itu, dari sisi proses bisnis internal, perusahaan penjaminan terus didorong untuk bertransformasi ke arah digital untuk mengefisienkan transaksi dan proses bisnis tanpa kertas dan berorientasi lingkungan.

Asippindo terus mempromosikan manajemen keberlanjutan untuk UMKM sebagai respons atas kebijakan pemerintah terkait dengan integrasi konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola.

"Asippindo terus berusaha mendorong dan mengembangkan peran perusahaan penjaminan sebagai salah satu alternatif menumbuhkan perekonomian melalui usaha mikro, kecil, dan menengah," ujar Ivan.

(ily/ara)

Hide Ads