Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tengah menguat belakangan ini. Penguatan itu di tengah ketegangan yang memanas antara Israel dan Hamas.
Seperti diketahui Hamas telah menyerang Israel secara besar-besaran, Israel pun langsung membalas serangan itu. Penguatan kurs dolar AS terjadi karena pasar melirik aset yang lebih aman di tengah gejolak geopolitik global.
"Ini adalah bentuk penghindaran risiko, bukan kepanikan besar-besaran dan bukan aksi jual dalam jumlah besar, namun hanya sedikit pergerakan menuju aset-aset yang lebih aman karena pasar menunggu untuk melihat perkembangan kondisi," kata Brad Bechtel, Global Head of FX Jefferies di New York dilansir Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah mata uang negara juga mengalami tekanan. Seperti uang Shekel Israel telah melemah 3,1% menjadi 3,9550 per dolar AS setelah Bank Israel mengumumkan akan menjual puluhan miliar mata uang asing di pasar terbuka untuk menjaga stabilitas.
Yen Jepang, mata uang safe-haven tradisional lainnya semacam Dolar AS juga ikut menguat tipis 0,57% menjadi 148,47 per Dolar AS. Poundsterling juga mulai pulih dari kerugian sebelumnya dan diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada 1,224 terhadap Dolar AS.
Kemudian nilai tukar dolar AS Rabu hari ini menekan rupiah. Dikutip dari data RTI disebutkan mata uang negara Paman Sam ini sudah menuju ke level Rp 15.700-an.
Pada Rabu (11/10/2023), pukul 09.30 dolar AS tak bergerak di posisi Rp 15.729. Level tertinggi Rp 15.734 dan terendah Rp 15.699. Secara bulanan dolar AS masih menguat 2,37%. Namun jika dilihat dari awal tahun dolar AS melemah 1,02%.
Nilai tukar ini sangat berpengaruh terhadap inflasi harga impor yang membuat harga barang impor lebih mahal. Bagaimana strategi Indonesia mengatasi potensi naiknya inflasi harga impor tersebut?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan menguatnya dolar AS memang mempengaruhi terhadap sejumlah mata uang berbagai negara. Namun, menurutnya Indonesia tidak perlu khawatir.
"Isunya memang US dolar kuat terhadap berbagai currency termasuk Jepang Kita tenang-tenang saja, yang penting jaga fundamental kita dengan baik," kata Airlangga ditemui usai acara HSBC Summit 2023, di The St Regis Jakarta.
Airlangga menilai, sejauh ini sejumlah harga komoditas impor terkendali. Untuk pengaruh terhadap inflasi impor atau imported inflation, Airlangga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Itu kan nanti, kita beberapa harga, minyak juga masih terkendali. Kita lihat saja," lanjut dia.
Sebagai upaya mengatasi ketidakpastian penguatan dolar AS pemerintah akan mendorong implementasi devisa hasil ekspor di tengah ketidakpastian penguatan dolar AS.
"Kita mendorong devisa hasil ekspor agar buffer kita menjadi lebih kuat," pungkas dia.
(ada/kil)