Dunia Gonjang-ganjing, Sri Mulyani Kasih Pesan Penting buat Perbankan

Dunia Gonjang-ganjing, Sri Mulyani Kasih Pesan Penting buat Perbankan

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 27 Okt 2023 20:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal keberadaan Harley Davidson dan Brompton di pesawat Garuda. Menteri BUMN ungkap pemilik Harley itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pesan penting untuk perbankan di tengah lingkungan terkini yang menantang. Risiko dan ketidakpastian global yang berpotensi mempengaruhi nilai tukar, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi disebut perlu untuk diwaspadai bersama.

Sri Mulyani mengatakan tantangan terkini adanya konflik geopolitik dan dinamika yang terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana dalam waktu kurang dari 14 bulan mengalami kenaikan suku bunga 500 bps. Perbankan pun diminta berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

"Satu hal yang saya tekankan. Saya berharap perbankan ikut serta menjaga stabilitas di sektor keuangan. Berhati-hati dalam assessment risiko yang mungkin saja terjadi dan dampaknya terhadap kesehatan perusahaan," kata Sri Mulyani dalam unggahannya di Instagram resmi, Jumat (27/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan itu disampaikan langsung Sri Mulyani pada Kamis (26/10) saat ngobrol bareng bersama perbankan atas undangan dari Bank Indonesia (BI). Bendahara Negara itu berpesan agar setiap kebijakan yang diambil dapat menjaga kondisi perekonomian Indonesia terus pulih dan tetap terjaga dengan baik.

Kementerian Keuangan dan BI disebut akan terus mengelola dampak dinamika global yang terjadi baik dari luar maupun dalam negeri, dengan terus berkoordinasi dan sinkronisasi di sisi kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas. Di sisi lain, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dijaga agar tidak terganggu.

ADVERTISEMENT

"Dengan kerja sama yang baik antara Kemenkeu, BI dan perbankan, kita berusaha mengatasi masalah dengan meminimalkan dampak negatif atau konsekuensi lainnya," tutur Sri Mulyani.

(aid/ara)

Hide Ads