Baim Wong Kena Phising hingga Rekening Terkuras, Kenali Modusnya!

Baim Wong Kena Phising hingga Rekening Terkuras, Kenali Modusnya!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 04 Nov 2023 12:56 WIB
baim wong
Baim Wong/Foto: Mauludi Rismoyo
Jakarta -

Penipuan lewat pesan WhatsApp berkedok kurir paket kembali memakan korban. Terbaru, artis Baim Wong terkena phising dan rekeningnya terkuras.

Dalam pernyataannya Baim Wong menyebut hal itu terjadi usai dirinya mengklik file yang dikirim pelaku. Terkait ini, Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya memberi penjelasan.

Menurutnya, pelaku mencuri SMS OTP mobile banking menggunakan semacam aplikasi yang dikirim lewat WhatsApp. SMS OTP ini kemudian digunakan untuk melakukan transaksi mobile banking.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Baim Wong) terkena penipuan yang memalsukan sebagai kurir online. Jadi dia mengira ada paket yang dikirimkan dan mengklik APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online. Lalu SMS OTP mobile banking-nya berhasil dicuri dan di-forward-kan ke aplikasi Telegram penipu. SMS OTP ini kemudian digunakan untuk melakukan transaksi mobile banking," ujarnya kepada detikcom, dikutip Sabtu (3/11/2023).

Alfons mengatakan, jika masyarakat terlanjur mengklik APK tersebut ada dua hal yang perlu dilakukan. Pertama, mengaktifkan mode pesawat.

ADVERTISEMENT

"Jika barusan mengklik dan tersadar, katakan kurang dari 1 menit mengklik APK dan menginstal APK tersebut, langsung airplane mode," terang dia.

Lalu jika mengklik dan menjalankan APK tanpa sadar maka bisa segera menghubungi pihak bank terkait m-banking. Menurutnya jika bank melakukan pengamanan yang baik, m-banking mungkin masih aman.

"Karena ketika diakses dari ponsel atau nomor ponsel yang berbeda harus ada verifikasi tambahan. Tetapi kalau bank hanya mengandalkan OTP dan mengizinkan ponsel lain mengakses akun m-banking Anda tanpa verifikasi/pengamanan tambahan yang baik, maka kemungkinan besar dana Anda akan berhasil diambil alih," bebernya.

Penipu punya banyak cara. Cek halaman berikutnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menyebut para penipu memiliki banyak cara untuk mencuri data-data perbankan yang tersimpan di ponsel. Apalagi saat ini ponsel juga berfungsi sebagai e-wallet, akun e-commerce, maupun akun rekening perbankan.

"Karena fungsi itu, maka penjahat siber mencoba masuk ke ponsel kita, mengambil alih ponsel, masuk ke akun perbankan, e-wallet maupun e-commerce, kemudian akun kita terutama mobile banking dikuras," jelasnya.

Menurut Heru, cara penipu menjalankan aksinya adalah mengirimkan file yang seolah-olah perlu dilihat dulu. Namun, ketika aplikasi file tersebut dibuka, data-data di ponsel akan diambil alih.

Oleh karena itu ia mengingatkan jangan sekali-kali mengklik file dengan instruksi lihat atau view dari pesan mencurigakan. Hal tersebut berpotensi membuat akun perbankan, e-commerce, atau e-wallet diretas.

"Kemudian, dalam transaksi perbankan, e-wallet atau e-commerce pastikan tidak menggunakan password yang umum, gunakan double verification dan jangan save password atau PIN transaksi di ponsel kita secara otomatis. Lakukan secara manual," ujar dia.

Sementara itu Alfons menyarankan untuk memastikan pengaturan 'Install unknown apps' atau 'instal aplikasi dari luar Playstore' semuanya mati, sehingga ketika tidak sengaja klik APK penipuan yang mayoritas dari luar Playstore maka akan muncul notifikasi peringatan.

"Dan ingat, kalau ada muncul pop up peringatan 'Apakah anda ingin menginstal aplikasi dari luar Playstore' ya jangan sekali-sekali diperbolehkan," tutupnya.


Hide Ads