Penyaluran Kredit BNI ke BUMN Naik Jadi Rp 97,9 Triliun

Penyaluran Kredit BNI ke BUMN Naik Jadi Rp 97,9 Triliun

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Senin, 20 Nov 2023 19:46 WIB
Gedung BNI
Foto: BNI
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kenaikan penyaluran kredit kepada BUMN. Diketahui hingga September 2023 penyaluran kredit naik Rp 6,3 triliun (yoy) menjadi Rp 97,9 triliun dari yang sebelumnya Rp 91,6 triliun pada Desember tahun lalu.

Peningkatan ini dinilai sebagai bentuk dukungan BNI terhadap pemulihan dan peningkatan kinerja perusahaan negara secara berkelanjutan. Khususnya BUMN yang menjalankan fungsi strategis, seperti PLN, Pertamina, dan BULOG. BNI juga mendukung bisnis dari beberapa BUMN lainnya seperti Pegadaian dan Jasa Marga.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023 perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi. Langkah ini dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).

Royke menilai implementasi tata kelola BUMN semakin bagus. Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.

ADVERTISEMENT

"BNI terus proaktif menganalisa proyek yang memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi mulai dari sektor potensial di segmen BUMN ini," ujar Royke.


Lebih lanjut, Royke menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi ke-3 di antara negara-negara G20, atau berada di bawah Tiongkok dan India. Di sisi lain, tingkat inflasi dalam negeri masih terkendali di tengah inflasi global yang cukup tinggi. Tercatat per September 2023, inflasi Indonesia di angka 2,28%, atau terendah ke-5 di antara negara-negara G20.

Royke melanjutkan kondisi perekonomian yang positif ditandai dengan berlanjutnya pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara atau (IKN), percepatan transisi ekonomi hijau, dan penguatan industri teknologi nasional.

"Sebagai bank milik negara kami ingin terus mempertahankan optimisme, agar dapat selalu memberikan sentimen positif khususnya kepada para investor dan pemangku kepentingan perekonomian nasional dan global," tandasnya.




(akn/ega)

Hide Ads