Bermain air di pinggiran pantai, dan memandangi lautan lepas yang indah bisa menjadi solusi tepat untuk melepas penat. Hal ini bisa Anda rasakan langsung di Pemandian Kolam Alam Limbua, atau Limbua Beach di Desa Ekatiro, Bonto Tiro, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Kolam renang yang berada di pinggiran pantai ini pun menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai daerah. Maka tidak heran jika Limbua Beach kini menjadi salah satu destinasi yang cukup populer di Bulukumba.
Selain kolam renang di tepian pantai, daya tarik dari Limbua Beach adalah adanya air terjun yang berseberangan langsung. Hal ini tentunya semakin memikat wisatawan untuk datang berkunjung dan merasakan langsung berlibur bermain air sembari menikmati panorama alam.
Untuk semakin menarik banyak wisatawan, Pemilik dan Pengelola Limbua Beach, Nurmi (50) pun kini memberikan kemudahan pembayaran menggunakan transaksi digital atau nontunai dengan QRIS bagi para pengunjung yang datang.
"Pakai QRIS karena di hari raya banyak pendatang dan pengunjung. Kadang pengunjung tidak memakai uang tunai," kata Nurmi pada detikcom.
Nurmi mengaku QRIS mempermudah transaksi karena banyak pengunjung yang tak sempat mengambil uang tunai. Untuk penerbitan QRIS, Nurmi pun memilih BRI yang menurutnya aman dan terpercaya.
"Dalam pembuatan QRIS kami dibantu oleh karyawan BRI (mantri). Kami sudah bekerja sama dengan BRI dari awal, (jadi) saya rasa nggak ada kendala karena kepercayaan itu sudah ada," imbuhnya.
Nurmi melanjutkan selain penggunaan QRIS, dirinya juga mempercayakan BRI dalam pengajuan pinjaman modal untuk mengembangkan Limbua Beach. Sebab dalam pengembangan Limbua Beach dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Oleh karena itu, ia bersama suaminya pun memutuskan untuk meminjam kredit komersial BRI sebesar Rp 250 juta.
"Itu dipakai untuk pembuatan jalan karena awalnya di sini itu hutan-hutan. Kita pakai eskavator untuk membuat jalan. Jadi untuk ongkos alat berat dan bahan untuk membangun kolam renang," cerita Nurmi.
Ia mengatakan walaupun saat awal pembangunan harus menjadikan rumah dan mobil sebagai jaminan pinjaman, hal tersebut tidak sia-sia karena usaha yang dibangun bersama suaminya berjalan lancar dan banyak dikunjungi wisatawan.
Diketahui, Limbua Beach buka setiap hari dari jam 6.30 pagi hingga 5.30 sore. Untuk harga tiket anak-anak dikenakan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu.
Namun karena kini Limbua Beach sedang dilakukan renovasi dan akan dihadirkan kolam renang lainnya yang lebih mengasyikkan, maka Nurmi berencana akan menaikkan tarif tiket. Pengunjung yang datang di hari biasa mencapai kurang dari 200 orang, dan 800 hingga 1.000 pengunjung di hari libur.
Nurmi pun turut berterima kasih kepada BRI karena telah membantu usahanya bisa berkembang. Apalagi adanya QRIS juga semakin memudahkan dirinya dan pengunjung yang datang.
"Bank BRI itu beda dari bank lain karena ada unitnya. Kalau bank lain cumaada di cabang. Di unit itu juga ada petugas di desa (mantri) sehingga lebih mudah berhubungan dengan BRI," terang Nurmi.
Mantri BRI Unit Tanah Lemo, Andi (Achieng) pun mengiyakan kemudahan yang diberikan BRI untuk pemilik Limbua Beach. Ia mengatakan pemilik Limbua Beach adalah salah satu nasabah prioritas yang usahanya terus maju sejak tahun 2021.
"Sekarang sistem pembukuan (Limbua Beach) juga melalui aplikasi BRImo, yang awalnya menggunakan catatan manual. Kedua dia menggunakan QRIS untuk memudahkan pembelian karcis dan lainnya," terang Achieng.
Sebagai informasi BRI kini memang sedang menggencarkan digitalisasi penggunaan QRIS dan BRImo di seluruh wilayah Indonesia. Di Bulukumba hal ini juga sedang digenjot dengan harapan bisa semakin memudahkan para pelaku usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis yang sedang digelutinya.
Diketahui, detikcom bersama BRI tengah mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
Simak Video "UMKM Desa Tritiro Go Digital, Siap Menjadi Desa Mandiri dan Cerdas"
(akn/ega)