Berlayar 7 Hari Pakai Kapal Perang, BI Bawa Pulang Uang Rusak Rp 5,3 M

Berlayar 7 Hari Pakai Kapal Perang, BI Bawa Pulang Uang Rusak Rp 5,3 M

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 01 Mar 2024 13:58 WIB
Uang Rusak di Tarakan
Foto: Shafira Cendra Arini/detik.com
Tarakan -

Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Bank Indonesia (BI) berkunjung ke 4 pulau terpencil di Kalimantan selama 7 hari menggunakan Kapal Perang Indonesia (KRI). Dari hasil kunjungan tersebut, tim membawa pulang uang lusuh alias rusak senilai Rp 5.334.025.000 atau Rp 5,3 miliar.

ERB merupakan layanan penyedia uang rupiah layak edar melalui kegiatan kas keliling, dikhususkan untuk daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Untuk pembukaan tahun 2024 ini, ekspedisi digelar dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990 dari tanggal 24-28 Februari 2024.

Ketua Tim Rombongan ERB Aries Chandra Wijaya mengatakan, ERB kali ini mengunjungi lima lokasi yang terletak di kawasan Kalimantan Timur dan Utara. Adapun lokasinya mencakup Pulau Sebatik, Pulau Maratua, dan Kecamatan Talisayan, Pulau Bunyu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun salah satu tujuan utama BI melalui kegiatan ERB ini ialah dalam rangka clean money policy, yakni penjagaan jumlah uang tunai yang beredar ataupun layaknya kondisi uang yang beredar tersebut. Dalam ERB kali ini dilaksanalan sejumlah kegiatan, antara lain layanan penukaran rupiah, sosialisasi dan Edukasi Cinta Rupiah Bangga Rupiah Paham Rupiah (CBP), hingga pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.

Uang Rusak di TarakanUang Rusak di Tarakan Foto: Shafira Cendra Arini/detik.com

Total uang yang dibawa Tim ERB mencapai Rp 8 miliar. Dari jumlah tersebut, pihaknya menerima sekitar Rp 5,3 miliar uang tidak layak edar, sementara sisa uang yang diterima atau sekitar Rp 2,6 miliar merupakan uang yang masih layak edar. Uang tersebut merupakan hasil penukaran.

ADVERTISEMENT

Aries merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari ERB 2024 Kaltara. Sepanjang kegiatan, tim dilatih untuk displin dengan waktu dan mempersiapkan kegiatan dengan baik. Selain itu, ia juga mengapresiasi sinergi dan kolaborasi dengan TNI AL agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.

"Mengedarkan uang, menjadi tugas BI sesuai amanat UU keseluruh pelosok negeri untuk menjaga kedaulatan Negara dengan mengedarkan Rupiah yang layak edar dengan nominal yang cukup dan pecahan yang sesuai. Dengan memahami Cinta Bangga Paham Rupiah kita turut menjaga simbol kedaulatan Bangsa," kata Aries di Tarakan, Kalimantam Utara, Jumat (1/3/2024).

Uang Rusak di TarakanUang Rusak di Tarakan Foto: Shafira Cendra Arini/detik.com

Sementara itu, Tim Kasir ERB Ronald mengatakan, dirinya merasa bangga bisa ikut dan terjun langsung ke lapangan. Ia juga bangga bisa turun langsung bertemu dan membantu masyarakat di kawasan 3T. Dari perjalanan tersebut, ia mendapati banyak pengalaman berharga.

"Saya bangga bisa langsung turun dan bertemu langsung dengan masyarakat di kawasan 3T, pulau-pulau terpencil. Harapannya, program ini bisa berdampak langsung dan meringakan beban masyatakat di sana," ujar Ronald.

Di samping itu, ia juga merasa senang bisa merasakan pengalaman berbeda dengan tinggal di kapal perang selama 7 hari. Hidup di lautan selama berhari-hari membuat rasa kebersamaannya dan rekan-rekan tim menjadi semakin erat.

"Ini pertama kalinya ikut ERB ke pulau-pulau terpencil. Tinggal di kapal menjadi satu pengalaman yang baru, jiwa-jiwa korsa kami jadi terbentuk seperti Angkatan Laut. Jadi teringat masa-masa awal masuk BI," katanya.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh Ahmed, Tim Kasir ERB lainnya. Menurutnya, Kick Off ERB 2024 menjadi lebih istimewa karena untuk pertama kalinya menggunakan salah satu kapal terbesar di Indonesia yaitu KRI Soeharso.

"Selain itu pada ERB kali ini melibatkan 32 orang dari 12 kantor BI dari berbagai provinsi, departemen komunikasi, rekan media & tenaga medis AL. Dan sangat berkesan lagi karena dapat memberikan makna Rupiah di perbatasan Indonesia-Malaysia," ujar Ahmed.

Sepanjang tahun 2024 kegiatan ERB akan diperluas, baik dari jangkauan wilayah maupun program kegiatan. Jumlah frekuensi kegiatan ditingkatkan menjadi 18 kali kegiatan di 18 provinsi dengan target jangkauan 90 pulau 3T.

Selain itu, kegiatan juga diperluas dengan adanya layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, serta kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam penyaluran Zakat, Infaq, dan Shodaqoh.

(shc/rrd)

Hide Ads