OJK Wanti-wanti Banyak Kredit Kendaraan Mandek Setelah Lebaran

OJK Wanti-wanti Banyak Kredit Kendaraan Mandek Setelah Lebaran

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 02 Apr 2024 16:17 WIB
Ilustrasi Gedung Djuanda I dan Gedung Soemitro Djojohadikusumo
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan permintaan pembiayaan pada perusahaan multifinance seperti leasing selalu meningkat saat Ramadan atau jelang Lebaran. Hal itu terjadi karena adanya peningkatan konsumsi masyarakat.

"Peningkatan penyaluran pembiayaan ini terjadi karena selama Ramadan memang terjadi peningkatan konsumsi masyarakat termasuk kenaikan permintaan pembiayaan bermotor untuk keperluan mudik Lebaran," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (2/4/2024).

Atas kondisi tersebut, Agusman mewanti-wanti kredit bermasalah atau nonperforming financing (NPF) yang biasanya meningkat setelah periode Lebaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait kenaikan pembiayaan tadi, biasanya memang terdapat peningkatan pada saat satu bulan setelah Lebaran," beber Agusman.

Berkaca pada kondisi-kondisi sebelumnya, Agusman yakin perusahaan multifinance dapat menurunkan kembali kredit bermasalah dalam waktu yang tidak terlalu lama.

ADVERTISEMENT

"Selama ini dengan pengelolaan dan monitoring pembiayaan yang cukup baik pada perusahaan pembiayaan dengan risiko yang mereka lakukan, mereka dapat menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama, jadi segera selesai," imbuhnya.

Mengacu pada data kinerja perusahaan pembiayaan dari OJK, NPF multifinance pada masa Lebaran dua tahun ke belakang selalu meningkat. Pada 2022 saat Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Mei, NPF bulan tersebut naik ke 2,77% saat bulan sebelumnya hanya tercatat sebesar 2,70%.

Kenaikan juga terjadi pada 2021. Rasio NPF pada masa Lebaran tersebut yang jatuh pada Mei berkisar di angka 4,05%, naik 67 basis poin (bps) dari April 2021 yang berada di level 3,88%.

Simak juga Video 'Jokowi Senang Industri Keuangan RI Tangguh: Tapi Tetap Harus Hati-hati':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/das)

Hide Ads