BI Rate Turun Jadi 5,75%, Bunga Deposito BCA Bakal Ikut?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 23 Jan 2025 20:45 WIB
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja/Foto: BCA
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) belum lama ini memangkas tingkat suku bunga acuan atau BI rate 25 basis poin (bps) ke level 5,75%. Kondisi ini sedikit banyak juga akan berdampak pada industri perbankan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja, mengatakan pihaknya belum berencana menurunkan bunga deposito meski BI sudah memangkas suku bunga.

Menurutnya, untuk menurunkan bunga deposito, perlu dipertimbangkan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN). Jahja menyebut, apabila jarak suku bunga besar, maka bank tidak serta merta akan menurunkan bunga deposito.

"Kalau ada penurunan BI Rate, bank akan melihat juga SBN bunganya atau kuponnya berapa. Karena apa? Ini kan ada opsi dari nasabah apakah mau taruh duit ke bank atau mereka beli government paper, SBN, dan lain-lain," kata Jahja, dalam konferensi pers Paparan Kinerja Tahun 2024 BCA, disiarkan secara virtual, Kamis (23/1/2025).

"Kalau itu gap-nya masih cukup besar, maka bank juga nggak berani serta-merta menurunkan suku bunga untuk depositonya misalnya," sambungnya.

Hal ini menjadi pertimbangan bagi bank-bank, khususnya yang memang membutuhkan likuiditas. Maka mereka cenderung tidak berani menurunkan trem depositnya lantaran ada risiko nasabahnya pindah ke government board atau ke bank lain.

"Jadi memang ini merupakan salah satu pertimbangan. Jadi kita tidak serta-merta BI Rate turun langsung kita turunkan semua (time) deposit," ujarnya.

Selaras dengan itu, setiap bulannya BCA rutin melakukan rapat untuk melihat posisi likuiditas. Selain itu BCA juga rutin memantau kebutuhan likuiditas untuk kredit, operating cost, hingga investment. Apabila terpantau cukup, meskipun BI Rate turun, mungkin kita tidak perlu serta-merta melakukan penyesuaian.

"So far kalau kita lihat bahwa memang BCA stabil untuk tren daripada cost of fund. BCA kita ini stabil, karena memang kita relatif di mempertahankan bunga time deposit, mempertahankan juga bunga dari CASA. Jadi, so far saya pikir cukup kita bisa mempertahankan stabilitas dari cost of fund kita," kata dia.




(shc/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork