Eksis Dua Dekade, Unit Usaha Syariah BTN Siap Masuk Babak Baru

Andi Hidayat - detikFinance
Minggu, 16 Feb 2025 21:00 WIB
Foto: Dok. BTN
Jakarta -

Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah mencapai usia 20 tahun sebagai pemain utama di sektor properti dengan pangsa pasar 28% perumahan berbasis syariah pada per Oktober 2024 lalu.

Unit Usaha Syariah (UUS) PT BTN ini dianggap telah menuju era baru sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pada 2025. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pasar pembiayaan perumahan subsidi syariah, BTN Syariah menguasai 90%.

Menurutnya, BTN Syariah telah menunjukkan potensinya untuk menjadi pesaing kuat di perbankan syariah Indonesia. Karenanya, Nixon menilai BTN Syariah siap menjadi bank umum syariah.

"Kini telah mencapai usia dewasa yang siap untuk melangkah lebih jauh untuk melayani lebih banyak insan yang membutuhkan hunian layak dan terjangkau. Telah tiba saatnya BTN Syariah untuk go to the next level dengan menjadi bank umum syariah," ujar Nixon keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (16/2/2025).



Selama 20 tahun terakhir, BTN Syariah bertumbuh double-digit dilihat dari pertumbuhan rerata per tahunnya (compound annual growth rate/CAGR) seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan hunian layak dan terjangkau di Indonesia.

Pada tahun 2009, total aset BTN Syariah baru mencapai Rp 2,25 triliun. Pada akhir 2024, nilai aset BTN Syariah telah menyentuh Rp 61 triliun atau rata-rata bertumbuh 22,83% setiap tahunnya.

Kemudian, pembiayaan BTN Syariah tercatat sebesar Rp 1,99 triliun pada 2009 dan telah mencapai Rp 44 triliun pada 2024, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 21,31%.

Sedangkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah mencapai Rp 50 triliun per akhir 2024, dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 24,72% sejak tahun 2009 ketika nilai DPK tercatat sebesar Rp 1,44 triliun.

Pada akhir 2024, kata Nixon, laba bersih BTN Syariah mencapai Rp 911,42 miliar. Angka tersebut terus bertumbuh setiap tahun dengan rata-rata sebesar 23,35% dibandingkan tahun 2009.

"Selama dua dekade, BTN Syariah membukukan pertumbuhan bisnis yang stabil dari tahun ke tahun ditopang dengan rasio keuangan yang sehat dan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian. Hal ini terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) yang dijaga di bawah 3% atau 2,87% pada akhir 2024," ujar Nixon.

Nixon mengatakan, BTN Syariah juga mencatatkan milestone baru pada tahun 2010, yaitu pertama kalinya penyaluran pembiayaan KPR Subsidi iB bernama KPR Sejahtera BTN iB.

Pada 2015, BTN Syariah mulai menyediakan produk KPR Subsidi Selisih Margin BTN iB untuk permintaan KPR Subsidi syariah, disusul dengan KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) BTN iB pada 2019.

Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar mengatakan, BTN Syariah terus memantapkan posisinya sebagai mitra pemerintah untuk perumahan rakyat dengan menyediakan pembiayaan Tapera BTN iB pada 2022.

Pembiayaan ini mencakup Kepemilikan Rumah Tapera BTN iB, Pembiayaan Bangun Rumah Tapera BTN iB, dan Pembiayaan Renovasi Rumah Tapera BTN iB. Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, BTN Syariah telah menjadi akselerator bagi program Satu Juta Rumah untuk mengurangi backlog perumahan.

Saat itu, BTN Syariah menyediakan pembiayaan perumahan syariah dengan akad Musyarakah Mutanaqisah, Murabahah, dan Istishna untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah impian dengan kepastian angsuran.

Hirwandi juga meyakini kemampuan dan pengalaman BTN Syariah bersama induk usaha dapat dilanjutkan ke Program Tiga Juta Rumah per tahun yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Hingga akhir 2024, terdapat 110 kantor cabang dan kantor cabang pembantu BTN Syariah di seluruh Indonesia. Untuk memperkuat pendanaan, BTN Syariah bersama induknya juga melakukan sekuritisasi aset KPR dan penerbitan sukuk jangka panjang BTN Tapera.

"Sejalan dengan transformasi digital BTN induk untuk menyediakan layanan perbankan dan keuangan satu atap (one stop housing financial solution), BTN Syariah juga turut terlibat dalam pengembangan ekosistem KPR digital syariah melalui pengajuan KPR secara online melalui aplikasi portal BTN Properti. Kami juga telah menyiapkan Super Apps Mobile Banking BTN Syariah yang akan diluncurkan tahun ini, " ujar Hirwandi.

BTN Syariah Masuk ke Babak Baru

BTN Syariah juga berencana menjadi bank umum syariah melalui inisiatif strategis berupa proses spin-off yang telah direncanakan rampung sebelum tahun 2025 berakhir. Hirwandi mengatakan, perubahan status menjadi bank umum syariah akan membantu BTN Syariah meningkatkan kapasitas bisnis.

Dengan menjadi bank umum syariah, BTN Syariah akan memiliki produk dan layanan yang lebih terarah, tidak sebatas pada sektor perumahan melainkan juga berekspansi ke ekosistem halal.

"Sebagai contoh, Pembiayaan Emas, Umroh dan Haji Plus, Pembiayaan Korporasi dan UMKM, dan memperluas segmentasi nasabah prioritas. Kami yakin bahwa dengan menjadi bank umum syariah, BTN Syariah dapat meningkatkan kualitas layanan jasa keuangan syariah kepada masyarakat," ucap Hirwandi.

Sedangkan di sisi pendanaan, BTN Syariah akan meningkatkan engagement kepada komunitas Muslim untuk menghimpun dana pihak ketiga dan dana murah (current account saving account/CASA).

Dengan adanya peningkatan DPK berbiaya rendah, kata Hirwandi, BTN Syariah akan memiliki amunisi yang lebih besar bagi ekspansi pembiayaan dengan margin rate yang lebih murah.

"BTN Syariah terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi terkait layanan keuangan syariah melalui ekosistem halal dan terus berinovasi, termasuk dalam hal digitalisasi dan perbaikan business process, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati kepemilikan hunian yang layak dan terjangkau," pungkas Hirwandi.




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork