BPR Cocok untuk Usaha Kecil? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 24 Jul 2025 15:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz
Jakarta -

BPR atau Bank Perkreditan Rakyat adalah jenis perbankan yang fokus pada pelayanan keuangan skala kecil dan menengah. Biasanya BPR beroperasi di daerah-daerah dan bertujuan untuk mengembangkan ekonomi lokal.

Walaupun namanya 'bank', BPR tidak bisa melakukan semua layanan yang biasanya diberikan oleh bank umum lainnya. Misalkan saja nasabah tidak bisa pakai BPR buat transaksi pakai kartu kredit, buka rekening giro, atau kirim uang ke luar negeri.

Meski begitu, bagi merekan yang tinggal di daerah atau punya usaha kecil, BPR sering kali lebih mudah dijangkau dan lebih cepat dalam proses pengajuan pinjaman. Bahkan beberapa di antaranya juga kasih bunga simpanan yang cukup bersaing.

Karenanya tak heran jika BPR disebut-sebut lebih cocok untuk usaha kecil daripada bank konvensional pada umumnya. Lantas seperti apa kelebihan dan kekurangan dari BPR ini? Melansir dari situs resmi BPR Arto Moro, berikut ulasannya.

Kelebihan BPR

1. Lebih Dekat dengan Masyarakat Daerah

BPR itu ibarat "tetangga" di dunia perbankan. Mereka biasanya beroperasi di wilayah tertentu dan fokus melayani masyarakat di sekitarnya. Jadi buat kita yang tinggal di daerah, kehadiran BPR bisa jadi penyelamat-nggak perlu jauh-jauh ke kota hanya untuk buka rekening atau ajukan kredit.

2. Pelayanan yang Lebih Personal

Pernah nggak, datang ke bank besar terus merasa kayak "nomor antrean" aja? Nah, di BPR, nuansanya beda. Karena skalanya lebih kecil, pelayanannya cenderung lebih ramah, langsung, dan terasa 'manusiawi'. Kita bisa ngobrol langsung dengan petugas tanpa harus melewati banyak birokrasi.

3. Proses Kredit yang Cepat dan Syarat yang Ringan

Ini salah satu alasan kenapa banyak pelaku usaha kecil memilih BPR. Proses pengajuan kredit di BPR biasanya lebih simpel dan nggak seketat bank umum. Buat kita yang butuh dana cepat buat modal usaha atau keperluan mendesak, BPR bisa jadi solusi yang realistis.

4. Mendukung UMKM dan Ekonomi Lokal

BPR memang dirancang untuk mendukung sektor produktif, khususnya UMKM. Jadi, kalau kita punya usaha mikro atau kecil dan kesulitan dapat pinjaman dari bank besar, BPR bisa jadi alternatif yang sangat membantu-dengan bunga yang masih terjangkau dan cicilan yang fleksibel.

5. Suku Bunga Simpanan yang Lebih Kompetitif

Percaya atau nggak, beberapa BPR menawarkan bunga tabungan atau deposito yang lebih tinggi daripada bank umum. Buat kita yang ingin menabung sambil dapat imbal hasil lebih optimal, ini jelas jadi daya tarik tersendiri.

Kekurangan BPR

1. Layanannya Terbatas

Kalau kita biasa transaksi pakai mobile banking canggih, kartu debit, atau bahkan tarik tunai di ATM mana saja, mungkin kita akan merasa "kurang puas" di BPR. Karena faktanya, layanan BPR belum selengkap bank umum. Misalnya, BPR tidak menyediakan rekening giro, kartu kredit, atau fasilitas transfer antarbank yang luas.

2. Wilayah Operasi Cuma di Area Tertentu

BPR itu nggak bisa buka cabang di mana-mana, karena memang diatur untuk beroperasi hanya di wilayah tertentu. Jadi kalau kita pindah domisili atau mau transaksi antar kota, layanan BPR bisa jadi kurang fleksibel dibanding bank besar yang punya cabang nasional bahkan internasional.

3. Teknologi Digital Masih Terbatas

Beberapa BPR memang mulai beradaptasi dengan teknologi, tapi nggak semua sudah punya aplikasi mobile atau internet banking. Jadi, buat kita yang terbiasa transaksi serba digital, ini bisa terasa agak merepotkan. Layanan masih banyak yang mengandalkan proses manual di kantor cabang.

4. Jam Operasional Lebih Pendek

Kalau kita tipe orang yang sibuk kerja dari pagi sampai sore, perlu dicatat bahwa jam operasional BPR biasanya lebih terbatas. Banyak yang hanya buka di jam kerja reguler, tanpa layanan Sabtu-Minggu atau 24 jam seperti call center bank besar.

5. Skala Bisnis Lebih Kecil, Risiko Bisa Lebih Tinggi

Karena aset dan jangkauan BPR relatif kecil, secara struktur, mereka lebih rentan terhadap guncangan ekonomi. Walaupun tetap diawasi OJK dan dijamin LPS, tetap penting bagi kita untuk pilih BPR yang sehat dan kredibel agar dananya aman.

Apakah BPR Aman?

Perlu diketahui bahwa BPR selaku lembaga keuangan turut diawasi langsung oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Artinya, aktivitas mereka tetap berada di bawah pengawasan lembaga resmi pemerintah, sama seperti bank-bank besar lainnya. Jadi, mereka nggak bisa asal-asalan dalam mengelola dana masyarakat.

Selaon itu simpanan di BPR juga dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sampai Rp 2 miliar per nasabah per bank asal memenuhi syarat 3T (tercatat, tingkat bunga wajar, dan tidak menyebabkan bank gagal). Jadi, selama kita nabung secara legal dan sesuai prosedur, uang kita aman secara hukum.

Tapi tentu, kita tetap perlu jeli memilih BPR. Pastikan BPR yang kita pilih sudah resmi terdaftar di OJK, punya reputasi baik, dan punya laporan keuangan yang sehat. Kalau perlu, kita bisa cek langsung nama BPR-nya di situs OJK atau LPS.

Tonton juga video "APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal" di sini:




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork