Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dapat melakukan penyelamatan terhadap bank yang dilanda kebangkrutan. Hal ini dijelaskan oleh Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono.
Didik menjelaskan, langkah pertama penyelamatan yang bisa dilakukan LPS adalah saat kondisi bank dilanda kebangkrutan tetapi masih punya aset, direkomendasikan dialihkan ke bank yang sehat bersama simpanan yang dijamin.
"Jadi bank ini dibelah, good banknya, aset yang masih bagus, masih lancar, sama simpanan yang dijamin, sedapat mungkin dialihkan kepada bank lain yang sehat. Kalau ada bank lain yang sehat, nah selisih antara good aset sama simpanan yang dijamin, let's say lebih besar simpanan yang dijamin, selisihnya itu akan di top up oleh LPS," kata di dia dalam Panel Diskusi di LPS Financial Festival 2025, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara kedua, LPS bisa membuat bank Perantara, bank umum yang didirikan untuk sarana resolusi dengan menerima pengalihan sebagian atau seluruh aset dan kewajiban bank. Bank tersebut selanjutnya akan menjalankan kegiatan usaha perbankan dan akan dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain.
Ketiga, jika bank yang terancam bangkrut akan mengancam stabilisasi sistem keuangan, LPS bisa membantu bank melakukan penjajakan dengan investor. Jadi, bank tersebut bisa dibeli oleh investor untuk diambilalih.
"Jadi pada saat bank dalam penyehatan walaupun masih dalam penanganan OJK, kita bisa mendekati investor untuk mengambilalih bank itu, atau bersama-sama nanti menyelamatkan bank itu. Makanya kita sering saat ini berusaha mendekati investor-investor untuk saat ini masih BPR-BPR yang barangkali bisa kita selamatkan," ungkapnya.
Dia mencontohkan kasus baru saja terjadi yaitu pada Bank Perekonomian Rakyat Indramayu Jabar (BIMJ) yang diambilalih oleh investornya. Hal ini sebagai langkah menyehatkan kembali bank tersebut.
"Namanya Bank Indramayu Jabar, nah itu kita bisa lakukan istilahnya yang kemarin di Eropa terkenal itu built in. Jadi ada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) punya pinjaman di bank itu, kita dekati untuk dilakukan debt equity swap, akhirnya bank itu menjadi sehat," tandasnya.
Tonton juga video "Jurus LPS Kembalikan Kepercayaan Nasabah ke Bank Usai Krismon 1997-1998" di sini:
(ada/kil)