Krisis moneter atau krisis finansial menghantam Indonesia pada tahun 1997-1998. Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, krisis tersebut membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sempat jatuh.
Nasabah menarik uang mereka secara besar-besaran dan sejumlah bank menutup usahanya. Berkaca dari itu, pemerintah melakukan reformasi sistem keuangan hingga akhirnya berdirilah LPS yang memulihkan kepercayaan terhadap perbankan.
"LPS mulai beroperasi pada September 2005 sebagai bagian dari reformasi sistem keuangan pasca krisis ekonomi 97-98, di mana pada waktu itu kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sempat jatuh akibat gelombang penutupan bank. Pada saat terjadi krisis tahun 98-98 sebut sempat terjadi penarikan dana besar-besaran dari perbankan atau yang biasa disebut bank run karena kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan waktu itu runtuh," katanya dalam LPS Financial Festival 2025 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu mendorong pemerintah menyelenggarakan penjaminan simpanan terhadap seluruh kewajiban bank atau dikenal dengan blanket guarantee. Saat itu blanket guarantee berhasil mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.
"Namun demikian, blanket guarantee ini berpotensi menimbulkan moral hazard yang dapat menurunkan market disiplin jadi banknya bisa jor-joran ngasih pinjaman tidak memperhatikan risiko, itu malah lebih bahaya lagi. Karena itu, didirikan Lembaga Penjaminan Simpanan dengan konsep penjaminan simpanan terbatas," bebernya.
LPS bisa memberikan jaminan hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank, nominal yang menurut Purbaya cukup banyak. Skema seperti ini memberikan rasa aman kepada nasabah dengan tetap menjaga kedisiplinan pasar.
Dalam satu studi, peran lembaga penjamin simpanan mampu mencegah terjadinya bank run. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, pendirian otoritas penjaminan simpanan atau FDIC pada 1993 telah terbukti meningkatkan kepercayaan masyarakat negara itu terhadap sistem perbankan sehingga membantu menurunkan jumlah bank gagal.
(ily/ara)