Industri Asuransi Hadapi Era AI, Agen Dituntut Profesional dan Kreatif

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 08 Okt 2025 18:01 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Industri asuransi tengah berhadapan dengan tantangan besar di era kecerdasan buatan (AI). Para agen asuransi didorong untuk lebih adaptif, profesional, dan kreatif agar bisa tetap relevan di tengah perubahan teknologi yang cepat.

Pesan itu mengemuka dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-9 Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) yang digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Ketua Umum PAAI M Idaham menegaskan, kemajuan teknologi bukan ancaman bagi profesi agen.

"Kehadiran AI justru dapat memperkuat peran agen dalam memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, personal, dan humanis, sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia," ujarnya di Gedung BEI, Rabu (8/10/2025).

Saat ini jumlah agen asuransi di Indonesia mencapai lebih dari 600.000 orang. Dari jumlah itu, sekitar 3.000 di antaranya merupakan anggota aktif PAAI. Idaham menyebut, keberadaan PAAI selama sembilan tahun menjadi bukti upaya peningkatan profesionalisme dan posisi strategis agen di industri.

PAAI, kata dia, berkomitmen untuk memperkuat citra agen asuransi agar tidak hanya berperan sebagai tenaga penjual, tetapi juga mitra terpercaya bagi masyarakat. "Dengan dukungan teknologi AI, agen dapat memperoleh informasi lebih cepat, melakukan analisis lebih tajam, dan membangun personal branding yang lebih kuat," tambahnya.

Dalam sambutannya, Idaham juga berharap kolaborasi antar asosiasi dan regulator semakin erat. "Ke depan, kami berharap ada dukungan lebih dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) maupun Dewan Asuransi Indonesia (DAI), agar agen sebagai pilar utama distribusi bisa semakin diperkuat posisinya di tengah dinamika industri yang terus berkembang," katanya.

PAAI juga menyatakan dukungan terhadap kampanye GENCARKAN yang diusung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "PAAI berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan dan pemahaman produk asuransi, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan inklusi keuangan nasional," kata Ketua Panitia HUT PAAI Esra Manurung.

Dalam sesi keynote, Rhenald Kasali menekankan pentingnya adaptasi dan disiplin diri di tengah perubahan teknologi dan demografi. Ia menyebut, agen asuransi harus terus melakukan reskilling dan mengasah kreativitas agar bisa bertahan di tengah attention economy.

Sementara itu, President Maxwell Leadership Indonesia David Tjokrorahardjo menilai, era AI harus disikapi sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas.

"AI dan teknologi apapun memberi peringatan kepada setiap pemimpin untuk reskill dan upskill kapasitas mereka agar bisa memanfaatkan teknologi dengan tepat. Ada begitu banyak hal yang bisa difasilitasi teknologi, dan ada banyak yang tetap memerlukan sentuhan manusia," ujarnya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork