Nggak Asal-asalan, Ini Cara BCA Pilih Perajin Tenun Jadi Binaan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 05 Nov 2025 08:22 WIB
Bakti BCA di Medan/Foto: detikcom/Sylke Febrina Laucereno
Medan -

PT Bank Central AsiaTbk (BCA) memiliki program pembinaan BaktiBCA untuk perajin tenun di sejumlah wilayah di Indonesia. BCA melakukan sejumlah kajian untuk menentukan siapa saja yang bisa menjadi binaan Bakti BCA.

EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA juga melakukan menjustifikasi jenis-jenis kerajinan yang berisiko punah.

"Jadi, misalnya sudah tidak banyak lagi perajin di sana. Menurut saya itu tanggung jawab moral kita untuk hadir di sana. Kemudian kita bersama partner mengkaji dan melakukan survei terlebih dahulu," ujar dia, dalam acara Pembinaan Wastra Warna Alam Tenun Songket Melayu Sumatra Utara di Istana Maimoon, Medan Selasa (4/11/2025).

Kemudian BCA akan mendalami karakter perajin di wilayah tersebut. Jika dirasa cocok dengan visi dan misi BCA, maka pihak BCA akan menyiapkan rencana pelatihan hingga tujuan akhir dan produk bisa dijual.

Selain itu BCA juga akan melakukan evaluasi secara berkala terkait program pembinaan ini. Dalam membina perajin, BCA juga memiliki orientasi pasar dan tujuan tempat menjual produk-produk hasil binaan tersebut.

Saat ini BCA juga berkomitmen untuk mendukung pelestarian budaya dan pengembangan eco-fashion wastra warna alam di berbagai daerah. Lewat Bakti BCA, bersama dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) menggelar pembinaan pembuatan kain tradisional (wastra) menggunakan pewarna alam bagi 32 penenun songket Melayu Sumatra Utara di Istana Maimoon, Medan.

Pembinaan ini berlangsung pada 4-6 November. Hera menjelaskan seperti wastra di daerah lain, tenun songket Melayu Sumatra Utara merupakan kain tradisional yang merekam keunikan masyarakat dan kearifan lokal sejak masa lampau. Tenun songket Melayu Sumatra Utara memiliki motif yang terinspirasi dari keindahan alam daerah tersebut.

Motif tenun songket Sumatra Utara tersebut dirajut dalam bentuk geometri indah dengan teknik stilasi yang nyaman dipandang. Banyak orang menyukai tenun songket Melayu Sumatra Utara karena keunikan tersebut. Keindahan tenun songket Melayu Sumatra Utara tidak perlu diragukan lagi.

Namun, saat ini banyak penenun belum menguasai teknik pewarnaan berbasis warna alam. Padahal, penggunaan warna alam pada tenun songket Melayu Sumatra Utara dapat menambah daya tarik dan nilai jualnya. Oleh karena itu, BCA bersama Warlami mendukung upaya pelestarian sekaligus pemberdayaan penenun songket Melayu Sumatra Utara menggunakan warna alam.

"Program ini bertujuan membantu para penenun menguasai teknik pewarnaan alam, menggunakan material ramah lingkungan, serta menghasilkan produk tenun berkelanjutan," ujar Hera.

Dalam kesempatan yang sama Seripeduka Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Aria Lamanjiji Perkasa Alam menjelaskan saat ini kegiatan menenun dan berkain songket masih tetap hidup di tanah Deli. Menurut dia hal ini membuktikan jika negeri ini masih punya insan kreatif yang cinta budaya dan bangga dengan warisan leluhur.

Menurut dia para perajin ini adalah penjaga warisan budaya Melayu. "Dengan tangan mereka, warisan ini tetap hidup, terjalin dalam benah, warna dan corak yang menceritakan jati diri bangsawan," kata dia.

Dia mengajak agar semua pihak mendukung keberlanjutan tenun dan songket Melayu. Menurutnya dari para penenun ini bisa dipelajari ketekunan, kesabaran dan cinta terhadap budaya leluhur.

Tonton juga video "BCA Expo 2025 Hadirkan Promo Spesial, Dorong Pertumbuhan Ekonomi" di sini:




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork