Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap tujuan utama Ratu Belanda Maxima berkunjung ke Indonesia. Salah satunya ialah mengenalkan konsep financial health atau kesehatan/kesejahteraan keuangan.
"Yang menjadi tujuan dari kedatangan Ratu Maxima mengenai bagaimana kita membangun financial health bahasa Inggrisnya, atau bahasa Indonesianya mungkin kesehatan keuangan, atau kesejahteraan keuangan," katanya di Gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Mahendra mengatakan, konsep ini merupakan hal yang baru di Indonesia. Pasalnya, selama ini RI masih pada tahapan konsep inklusi keuangan. Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman panjang Ratu Belanda Maxima sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA), ada esensi yang lebih luas dan lebih penting, yakni kesehatan keuangan sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat dan negara.
Untuk mencapai kesehatan finansial, Mahendra memaparkan empat pilar utama. Pilar pertama ialah pentingnya akses keuangan bagi masyarakat. Akses keuangan ini berupa akses tabungan, akses pembiayaan atau kredit, dan tentu mekanisme pembayaran.
"Biasanya ini yang menjadi fokus kita semata-mata. Dan memang di dalam Undang-undang Nomor 4 2023 tentang pengembangan penguatan jasa keuangan menjadi tolak ukur yang utama dalam melihat seberapa maju kemajuan inklusi keuangan dan literasi keuangan di kita," katanya.
"Namun, dalam perkembangannya ada 3 pilar lain yang juga sebenarnya dalam Undang-undang P2SK ada, tapi tidak diintegrasikan secara terpadu seperti ini, menjadi satu rumah menuju ke financial health dimaksud," tambahnya.
Pilar kedua, perlu membangun daya tahan keuangan terhadap kondisi finansial yang kuat. Untuk produknya berupa asuransi kesehatan. Sehingga ada langkah antisipasi ketika sewaktu-waktu ada kondisi seperti kecelakaan, sakit mendadak atau mengalami musibah yang bisa mengguncang kondisi keuangan.
Pilar ketiga, adanya tabungan yang cukup ketika seseorang sudah pensiun dari pekerjaannya ataupun sudah tidak produktif lagi dalam bekerja, maka hal tersebut tidak lagi menjadi persoalan. Bentuk produknya ialah dana pensiun.
"Nah yang terakhir adalah bagaimana menghadapi berbagai tawaran dari kegiatan keuangan yang ilegal, yang tidak memenuhi izin, yang sama sekali merugikan, itu merupakan bagian yang keempat bagaimana memiliki kehidupan keuangan yang penuh percaya diri," katanya.
"Ini sebenarnya esensinya, jadi kami baru dapat pencerahan dari Ibu Ratu mengenai hal ini dan kami lihat ini benar-benar tepat terhadap kebutuhan Indonesia. Dan kami siap untuk melakukan kerjasama dengan UNSGA," tambahnya.
Simak Video "Menko Airlangga: Inklusi Keuangan 2024 Ditargetkan 90%"
(acd/acd)