Nah untuk menghindari atau memperkecil risiko tidak tercapai tersebut ada baiknya kita membuat resolusi 2017 dengan cara yang lebih baik lagi.
Resolusi sendiri sebenarnya bagus untuk memotivasi diri kita dengan membuat secara tertulis tujuan tujuan keuangan dalam jangka pendek (1 tahun ke depan). Nah, kalau resolusi itu bagus mengapa sering kali tidak tercapai? Yang seringkali terjadi adalah, ketika kita membuat resolusi sering kita terpancing untuk menuliskan gol-gol yang indah tanpa didasari kejujuran. Kita sering kali menuliskan goal yang ideal, tapi belum tentu cocok untuk kita atau bahkan kita tahu goal tersebut belum tentu tercapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, Cari Alasan Utama dan Kuat (The Why) kenapa kita harus mencapai gol atau resolusi yang kita tulis untuk tahun 2017 ini. Alasan tersebut haruslah sangat kuat, sering kita ingat, bahkan melekat didalam ingatan kita sehari-hari. Jadi, ketika anda menuliskan gol atau resolusi keuangan, tuliskan juga di sebelahnya alasan kenapa goal tersebut harus tercapai. Manusia cenderung baru akan bergerak melakukan sesuatu ketika mereka punya alasan yang sangat kuat kenapa hal tersebut harus tercapai.
Suatu alasan yang kuat biasanya tidak serta merta hanya untuk diri kita sendiri, tapi lebih kepada orang-orang yang kita cintai, atau bahkan untuk orang banyak. Misalnya, anda ingin punya uang Rp 100 juta agar anda bisa pergi keluar negeri bersama pasangan dan anak-anak anda. Atau anda ingin mempunyai tabungan Rp 100 juta tahun ini, agar anda bisa menyumbang pembangunan masjid agar bisa dipergunakan oleh orang banyak di kompleks perumahan anda.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah berikan motivasi kepada diri anda dan gol anda. Jadi alasan yang kuat harus disertai dengan motivasi yang kuat agar anda bisa mencapai tujuan keuangan anda secara konsisten.
Memotivasi sendiri bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu ketakutan (fear) ataupun pencapaian (achievement). Dalam acara talkshow ataupun seminar, saya sering memberikan motivasi dengan menggunakan metode ketakutan. Mengapa? Karena untuk uang biasanya lebih efektif dengan membuat mereka ketakutan.
Sebagai contoh, dalam kelas-kelas, workshop, seminat maupun talkshow, saya sering menyampaikan bahwa biaya kuliah anak mereka yang saat ini di kisaran Rp 150 β Rp 180 juta dalam waktu 18 tahun lagi berpotensi menjadi Rp 1,5 miliar sampai Rp 2,3 miliar. Angka tersebut tentu membuat banyak orang terkejut dan ketakutan memikirkan bagaimana mereka bisa menyekolahkan anak mereka.
Terakhir, buatlah daftar akibat bila goal anda tidak tercapai. Akibat ini harus sesuatu yang 'menyakitkan' atau 'menakutkan' agar anda juga termotivasi untuk mengejar dan mencapai tujuan tersebut. Contoh, menyambung dari contoh di atas, apa yang terjadi bila anda tidak mulai berinvestasi sekarang dan tidak punya cukup uang untuk menyekolahkan anak anda? Apa jadinya masa depan mereka? Dan seterusnya dan seterusnya.
Terlihat sangat simple, tapi sebenarnya perlu dilakukan latihan berkali-kali agar anda bisa membuat suatu resolusi yang nantinya anda inginkan dapat tercapai. Bingung mulai darimana? Mungkin bisa dibantu dengan anda ikut workshop perencanaan keuangan, di mana akan dijelas bagaimana cara menyusun gol dan cara pencapaiannya.
Workshop yang kami rekomendasikan Basic Financial Planning info bisa dibuka di sini atau yang simpel bisa ikutan di sini dan untuk yang ingin belajar investasi di reksa dana bisa ikut yang di sini. (wdl/wdl)