Jakarta -
Gunung Merapi di Jawa Tengah mengalami letusan freatik kemarin pagi pukul 07.43 WIB. Hujan abu vulkanik mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.
Dari kondisi ini diharapkan masyarakat memiliki dana darurat untuk bertahan hidup selama masa bencana sedang terjadi.
Untuk mempersiapkan dana darurat ketika terjadi bencana, baiknya seseorang sudah mempersiapkan dana tiga sampai enam kali dari total pengeluaran per bulan dalam simpanan tunai. Beberapa persiapan perlu dilakukan jika seseorang terkena bencana alam, berikut informasi yang sudah dirangkum
detikFinance:
Perencana Keuangan Eko Endarto mengatakan tunai yang dimaksud yaitu dana yang mudah untuk dicairkan dan mudah untuk diakses.
"Dana darurat terutama untuk bencana itu harus berupa dana yang cair dan mudah untuk di akses, berupa uang tabungan yang bisa di cairan dan bisa diakses dengan mudah," kata dia kepada
detikFinance, Jumat (11/5/2018).
Ia menjelaskan segala persiapan dana darurat untuk kebutuhan dana makan hidup sampai tempat tinggal harus bisa ter-cover selama seseorang terkena bencana.
"Saya bilang nggak bisa kalau dana darurat itu disimpan dalam bentuk investasi misalnya berupa logam mulia, dana darurat itu harus likuid. (Bisa dalam bentuk tabungan di bank) bukan berarti harus dibawa kemana-mana," kata dia.
Selain itu persiapan dana darurat untuk jiwa, Eko mengatakan terlalu besar seseorang harus mengasuransikan beberapa harta bendanya berupa perhiasan, rumah, sampai transportasi.
"Asuransi hunian, mobil dan lainnya juga penting. Kalau misal risikonya tinggi, seperti rumah rubuh dan lain lain," kata dia.
Untuk mengatasi kebutuhan dan dana mendadak, biasanya seseorang harus berutang. Pengamat Perencana Keuangan Eko Endarto mengatakan langkah tersebut merupakan hal yang wajar.
Setiap orang kebanyakan memilih untuk berutang dan membayarnya dengan angsuran cicilan, namun berapa sih angsuran cicilan yang normal dan sehat untuk dilakukan?
Ternyata, caranya sederhana. Eko mengatakan angsuran cicilan tidak boleh lebih dari 30% total penghasilan per bulan.
"Misalnya gaji kita Rp 10 juta, angsuran cicilannya nggak boleh lebih dari Rp 3 juta, normalnya angsuran utang itu hanya 30% dari total pendapatan," jelas dia.
Untuk itu mempersiapkan dana darurat ketika terjadi bencana, baiknya seseorang sudah mempersiapkan dana tiga sampai enam kali dari total pengeluaran per bulan dalam simpanan tunai. Eko mengatakan tunai yang dimaksud yaitu dana yang mudah untuk dicairkan dan mudah untuk di akses.
Ia menjelaskan segala persiapan dana darurat untuk kebutuhan dana makan hidup sampai tempat tinggal harus bisa tercover selama seseorang terkena bencana.
Jelang libur panjang, ada banyak orang yang merencanakan perjalanan ke beberapa destinasi.
Namun, karena erupsi gunung merapi Yogyakarta membuat bandara Adi Sucipto ditutup. Akibat penutupan itu, penerbangan dari Bali ke Yogyakarta juga terdampak.
Namun apa yang harus dilakukan jika beberapa tujuan akhirnya tidak bisa dilakukan karena adanya bencana alam?
Perencana Ekonomi Eko Endarto menjelaskan, baiknya jika sudah terlanjur memesan tiket ke destinasi yang sedang bermasalah langkah yang lebih tepat dilakukan adalah membatalkan rencana perjalanan.
"Kalau saya sarankan, karena liburan itu kan tidak urgent banget ya. Baiknya batalkan saja dulu kan ada uang penggantian. Daripada dialihkan, karena akhirnya nanti nggak puas sama destinasi cadangan," kata dia kepada detikFinance, Jumat (11/5/2018).
Ia menjelaskan, dari sebuah rencana perjalanan liburan baiknya dilakukan secara runtut dan pasti. Mulai dari penginapan, destinasi wisata sampai tempat makan.
Karena berlibur tidak hanya pergi namun juga merelaksasi diri dengan tempat tempat nyaman dan yang kita inginkan.
"Baiknya rencana liburan itu dipersiapkan dari jauh hari. Kalau dadakan biasanya nggak puas kan, atau misalnya kalau dialihkan bisa saja over budget," kata dia.
Untuk menghindari biaya liburan yang berlebihan, maka dibutuhkan rencana yang matang untuk berlibur.
Halaman Selanjutnya
Halaman