KDRT Finansial: Banyak yang Mengalami, Sedikit yang Menyadari

KDRT Finansial: Banyak yang Mengalami, Sedikit yang Menyadari

Ila Abdulrahman - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Minggu, 17 Jun 2018 09:15 WIB
Foto: internet/andhika
Jakarta - Kekerasan jenis ini paling banyak tidak disadari, kecuali dibarengi dengan kekerasan fisik dan verbal, kesadaran baru muncul, itupun baru sekedar muncul, tanpa melakukan apa-apa untuk membela diri.

Sebut saja namanya Bu Mawar, dengan latar belakang suami anak orang berada, kemudian menjadi kids parents (apa itu kids parent, silakan baca tulisan saya sebelumnya) mengandalkan nama besar dan kekayaan orang tuanya, sehingga tidak mau bekerja.

Menurut pengakuan suaminya dia bekerja melakukan trading mata uang asing, namun selama pernikahan tidak menafkahi keluarganya, baik dari kebutuhan rutin maupun biaya sekolah anak, semua ditanggung istrinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang dilakukan suami kemudian yaitu mewajibkan si istri menyetor uang setiap hari kepada suaminya, dengan alasan karena suami yang mengantar dan menjemput sekolah anak hasil pernikahan mereka, jika tidak memberikan uang maka istri dibilang berdosa, karena tidak taat pada suami.



Belum lagi kekerasan verbal, "istri tidak becus" yang setiap hari diterimanya, juga kekerasan fisik, dengan dikalungi senjata tajam maupun kekerasan seksual. Berpuluh tahun terjadi, seolah pikiran Bu Mawar sudah tertutup, tidak bisa berpikir bahwa beliau mengalami kekerasan, karena terus menerus di doktrin "taat pada suami", di mana dalam agama islam yang dianut bu Mawar, bahwa taat pada suami adalah kewajiban, padahal itu adalah taat yang salah, yang seharusnya tidak perlu ditaati.

Ketika akhirnya Bu Mawar sadar, dan mengajak duduk berdua dengan suami membicarakan permasalahan mereka dan berkonsultasi ke pihak berkompeten, ternyata pernikahan mereka harus diakhiri. Karena selain kekerasan finansial ternyata telah terjadi talak 3, dimana dalam hukum islam, ketika talak sudah jatuh 3 kali, maka mau tidak mau, suka tidak suka, pernikahan harus berakhir.

Nah, sebenarnya apa saja jenis kekerasan ini?

Berdasarkan Undang-undang No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), jenis kekerasan yang termasuk KDRT adalah:

1. Kekerasan Terbuka (overt)
Yakni kekerasan fisik yang dapat dilihat, seperti perkelahian, pukulan, tendangan, menjambak, mendorong, sampai pada membunuh.

2. Kekerasan Tertutup (covert)
Biasanya dikenal dengan kekerasan psikis atau emosional. Kekerasan ini sifatnya tersembunyi, seperti ancaman, hinaan, atau cemooh yang kemudian menyebabkan korban susah tidur, tidak percaya diri, tidak berdaya, terteror, dan memiliki keinginan bunuh diri.

3. Kekerasan Seksual
Merupakan kekerasan yang dilakukan untuk memuaskan hasrat seks (fisik) dan verbal (fisik). Secara fisik misalnya pelecehan seksual (meraba, menyentuh organ seks, mencium paksa, memaksa berhubungan seks dengan pelaku atau orang ketiga, memaksa berhubungan intim. Sedangkan verbal seperti membuat komentar, julukan, atau gurauan porno yang sifatnya mengejek, juga membuat ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau pun perbuatan seksual lain yang sifatnya melecehkan dan atau menghina
korban.

4. Kekerasan Finansial
Kekerasan yang dilakukan dalam bentuk eksploitasi, memanipulasi, dan mengendalikan korban dengan tujuan finansial. Serta memaksa korban bekerja, melarang korban bekerja
tapi menelantarkannya, atau mengambil harta pasangan tanpa sepengetahuannya. Surprise bahwa sebenarnya ada yang disebut dengan kekerasan financial.



Kita mungkin saja tidak menyadari hal ini tapi sering terjadi didiri kita ataupun orang-orang disekitar kita. Nah, topik menarik seperti ini yang sering dijadikan bahas diskusi di kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia http://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB .

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/PM0618 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana, info http://bit.ly/WRD0618. Selain itu karena banyak orang merasa salah beli asuransi maka kita adakan juga workshop tentang asuransi info http://bit.ly/ASJI0718 dan akan ada workshop cara berkomunikasi dan menjual dengan baik, info http://bit.ly/NLP0718.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning, kelas baru dibulan Agustus dan workshop Intermediate Financial Planning di Pertengahan Juli. Cek infonya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com

Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.

Dalam artikel sambungan berikutnya kita akan bahas kekerasan finansial apa saja yang kerap terjadi didalam sebuah rumah tangga. (eds/eds)

Hide Ads