Nah, salah satu yang terpenting untuk dilakukan segera adalah melunasi utang yang anda miliki sebelum anda pensiun. Seperti apa dan utang aman yang harus dilunasi?
Mari kita ulang sedikit sebelum membahasnya lebih detil lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengulang sedikit dari artikel sebelumnya, pertanyaanya adalah siapa yang tidak mempunyai utang? Jarang sekali kami jumpai seseorang yang hidup tanpa utang.
Utang seolah sudah menjadi bagian hidup saat ini. Lihat saja banyak sekali aplikasi atau platform yang menawarkan pinjaman hanya dengan modal KTP. Belum lagi utang dari kartu kredit yang tidak pernah berhenti.
Utang yang tidak terkontrol bisa menjadi bagian dari kecerobohan finansial kita di masa lalu dan pastinya akan membuat kita harus mengangsur utang di masa kini. Bisa kita jumpai seseorang yang sudah masuk masa pensiun namun masih harus berurusan dengan utang. Miris bukan?
Maka bila kita memiliki utang, alangkah baiknya bila kita segera melunasi utang tersebut. Khususnya utang yang bersifat konsumtif.
Kita harus mulai cerdas memilah utang yang berbunga besar, karena bunga besar akan terus menjerat kita. Lain hal bila kita memiliki utang produktif, di mana nilai dari barang tersebut bertambah melebihi pokok utang dan bunganya, salah satunya KPR.
Harga rumah yang umumnya selalu meningkat setiap tahunnya, bisa mengalahkan jumlat pokok utang dan total bunga selama masa KPR.
Kita juga perlu memiliki manajemen risiko, yaitu dana darurat dan asuransi untuk melindungi diri dari kondisi darurat yang bisa saja muncul tanpa kita prediksi sebelumnya. Misalkan, seorang yang masih single harus memiliki simpanan dana darurat sebesar 3 kali gaji bulanan.
Sementara bagi kita yang sudah berkeluarga, nominalnya justru lebih besar yaitu mencapai 6 kali gaji bulanan. Dana darurat akan menjadi penyelamat kita saat kondisi keuangan kita sedang memburuk.
Selain itu kondisi ketika kita sakit juga harus menjadi perhatian, maka sangat penting setiap kita memiliki asuransi kesehatan yang tepat. Kita perlu mencari informasi lebih lanjut agar jangan sampai salah membeli produk asuransi.
Paksakan diri Anda untuk Berinvestasi
Hal yang juga wajib kita lakukan adalah berinvestasi. Inilah langkah yang penuh pengorbanan, karena kita mengorbankan kesenangan kita saat ini untuk dinikmati hari esok.
Uang yang seharusnya bisa kita nikmati saat ini dengan hangout atau membeli barang kesukaan kita, namun itu semua harus kita kelola dengan baik dan membuat kita mengalokasikan untuk masa depan.
Hal seperti ini tidaklah mudah untuk dilakukan, maka untuk membentuk kebiasaan yang baik seperti ini, kita mulai memaksa diri kita untuk berinvestasi.
Mulailah memiliki alokasi setiap bulannya agar ini menjadi kebiasaan yang baik. Berinvestasi memang susah saat Anda masih muda, namun cobalah untuk menjadikannya prioritas setelah memenuhi kebutuhan utama.
Dalam prinsip investasi berlaku makin tinggi imbal balik, makin besar risiko. Jadi berhati-hatilah dalam berinvestasi.
Maka sebelum berinvestasi kita juga perlu untuk mengetahui segala risiko dan mengenal produk-produk investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita serta tujuan keuangan kita.
Banyak hal yang perlu kita ketahui sebelum memulai berinvestasi, dan jangan lupa juga kita berinvestasi ilmu terlebih dahulu agar ketika kita menginvestasikan uang kita untuk masa depan, sudah tepat sasaran.
Mulai dari Sekarang!
Kita sudah membuat perencanaan sejauh ini, jadi segeralah kita mulai. Jangan hanya sekedar rencana saja yang tak kunjung dikerjakan. Kebiasaan untuk berhemat dan menabung tidak akan pernah tercapai kalau kita terus menunda untuk melakukannya.
Jangan terlalu berandai-andai dengan rencana tanpa eksekusi. Alangkah baiknya kalau kebiasaan investasi dimulai dari sekarang juga. Jika susah dilakukan mintalah bantuan dari pihak perencana keuangan atau orang-orang yang sudah berpengalaman mengatur keuangan untuk membantu kita melakukan penghematan.
Pastikan kita juga memiliki teman dan keluarga yang mendukung aksi nyata ini. Setidaknya, pastikan minimal 10% penghasilan yang diinvestasikan setiap bulan untuk persiapan dana pensiun.
Perlu kita ketahui bersama bahwa yang kita lakukan adalah berinvestasi, tidak cukup dengan menabung saja. Karena Tabungan hanya cocok untuk dana darurat, jika tujuannya untuk persiapan dana pensiun, maka solusinya adalah investasi.
Banyak orang gagal untuk berinvestasi hanya karena mereka serakah, mudah tertipu bujuk rayu investasi dengan imbal balik di luar kewajaran, atau tidak sabar dalam mengikuti tahapan investasi yang benar. Apapun itu investasi tetap merupakan langkah yang harus dilakukan untuk persiapan dana pensiun.
Yuk belajar investasi dari sekarang yuk jangan sampai terlambat. Mengapa? Karena investasi butuh waktu untuk berkembang dan menjadi besar. Bila waktunya sudah mepet, investasi anda tidak bisa berkembang secara maksimal.
Baca juga: Yuk Siapkan Dana Pensiun (1) |
Kemana belajar investasi? Ikut saja di kelas atau workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates https://ow.ly/pxId30gC3BB.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0718.
Selain itu, atas permintaan banyak orang maka kami juga mengadakan workshop 1 hari tentang Property cara memilih dan berbisnis sewa-sewaan property, info bit.ly/PROP0818.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.
Info lainnya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.
Untuk persiapan jangka panjang, banyak perencana keuangan yang memberi saran untuk berinvestasi di reksa dana. Ada beberapa jenis reksa dana sesuai dengan profil risiko mulai dari reksa dana saham, campuran, dan pendapatan tetap.
Maka segeralah action dengan penuh komitmen dan disiplin yang tinggi. Selamat memulai menyiapkan dana pensiun dan Happy Planning.
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. (ang/ang)