3 Hal Ini yang Bikin Gagal Menabung (1)

3 Hal Ini yang Bikin Gagal Menabung (1)

Steven Ransingin - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Selasa, 19 Mei 2020 03:00 WIB
ilustrasi menabung
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani
Jakarta -

Sebuah lembaga survei di Amerika Serikat (AS) yang bernama Gobankingrates.com melakukan survei pada bulan Mei 2019 mengenai milenial di AS untuk mengetahui kebiasaan mereka dalam mengelola keuangan.

Salah satu topik yang menjadi surveinya adalah berapa banyak jumlah tabungan yang mereka miliki di rekening mereka. Gobankingrates.com menemukan fakta bahwa 54% milenial yang berusia 20-35 tahun tidak memiliki tabungan lebih dari Rp 16.000.000.

Nah! itu fakta untuk milenial di AS, negara yang tergolong maju dan sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi akan pentingnya mengatur keuangan pribadi. Apa kabar
dengan milenial di negara kita yang tergolong masih negara berkembang dan belum memiliki cukup kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan? Padahal setiap orang tahu ada begitu banyak kebutuhan di masa depan yang perlu dipersiapkan seperti membeli kendaraan, membeli rumah, menyiapkan dana pernikahan, maupun dana
pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi banyaknya keinginan-keinginan yang bersifat konsumtif seperti mengganti gadget terbaru, nongkrong di tempat yang unik dan viral, ataupun hanya sekadar
minum es kopi/boba milk tea kekinian. Lalu kalau sudah seperti ini apa yang seharusnya kita lakukan? Banyak orang sibuk berselancar mencari informasi di internet tentang cara menabung yang paling ampuh, paling cepat mengumpulkan uang dalam jumlah yang banyak, dan dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Ini jelas salah kaprah. Padahal bukan metode menabungnya yang salah, tapi lebih ke penyebab mengapa kita selalu gagal. Mungkin semua seharusnya kembali kepada membentuk cara berpikir dulu tentang penyebab kegagalan kita dalam menabung. Jadi coba kita lihat tiga alasan kita selalu gagal dalam mengumpulkan uang untuk ditabung, bahkan ketika niatnya sudah terkumpul.

ADVERTISEMENT

1.Tidak Punya Uang untuk Ditabung!

Di poin pertama ini akan muncul segala macam alasan yang akan selalu bisa untuk dikeluarkan pada poin ini. Dari hal yang bersifat menyalahkan, beralasan untuk berbakti
hingga ketidakmampuan diri sendiri dalam mengelola keuangan miliknya sendiri. Oke coba diperhatikan hal pertama yang sering dijadikan alasan adalah gaji yang terlalu kecil, lalu uang yang habis untuk membantu orang tua, sampai sadar kalau diri mereka sendiri itu boros. Hal-hal tersebut selalu atau seringkali menjadi alasan-alasan lumrah milenial di Indonesia.

Mengapa hal-hal tersebut terjadi? Karena mereka tidak menabung pendapatan mereka ketika awal mereka mendapatkan gaji/pendapatan. Karena semestinya mereka mampu menabung 20-10% uang yang didapatkan untuk tapi memenuhi tabungan mereka. Bagi yang telah memiliki tanggungan/utang atau tidak bisa menjadi alasan, bisa dikecilkan jumlahnya menabung 10%-5% untuk ditabung.

Setelah jelas menabung di awal bukan menyisihkan di akhir, untuk ditabung semestinya milenial di Indonesia memiliki tabungan yang cukup untuk menghimpun dana darurat mereka, atau memenuhi kebutuhan mereka seperti penjelasan di atas seperti membeli kendaraan, membeli rumah pertama, dan menikah.

Namun karena kebiasaan yang salah yaitu menghabiskan dulu pendapatan di awal dan baru menyisihkan uang untuk ditabung di akhir itu pun dengan catatan 'kalau ada sisanya' maka ini penyebab pertama kalau menabung selalu gagal meskipun sudah memiliki niat menabung sebesar apapun.

Yang sering terjadi adalah tidak ada sisa karena semua uang sudah habis terpakai dan yang lebih parah tidak tahu ke mana uang tersebut terpakai dan untuk apa, sehingga penting untuk bisa mencatat pengeluaran bulanan, apalagi di zaman sekarang dengan menggunakan aplikasi, yaitu Moneesa.

Moneesa bisa diunduh di sini http://bit.ly/moneesa-playstore. Tidak hanya mencatat pengeluaran tapi kebanyakan orang juga harus mempunyai proteksi. Masalahnya suka banyak yang salah beli. Nah, kamu bisa curhat chatting dulu nih dengan agen tanpa harus tatap muka langsung atau bertukar nomor HP. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan aplikasi Bregaswaras. Bregaswaras yang bisa diunduh di sini http://bit.ly/bregaswaras-playstore.

Balik ke nabung, ayo coba diubah cara bertindaknya yaitu dengan bukan disisihkan di akhir, tapi ditabung dulu di awal baru disisihkan untuk segala macam kebutuhan
hidup. Dahulukan menabung, mengapa demikian? Karena kebutuhan hidup di depan yang tidak menentu membuat kita harus memiliki tabungan, uang yang siap dipakai sebagai dana darurat. Sudah memenuhi dana darurat kita masih memiliki kebutuhan jangka panjang lainnya yang sudah masuk ke dalam daftar tunggu untuk dipenuhi.




(ara/ara)

Hide Ads