4. Investasi di Aset yang Likuid
Masyarakat tetap diperbolehkan berinvestasi di tengah situasi tersebut. Namun, ada beberapa strategi investasi yang perlu dirubah agar kantong tetap kebal selama resesi nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Resesi bukan berarti tidak berinvestasi. Resesi hanya mengubah strategi kita dalam berinvestasi. Kurangi investasi di pasar modal, tambah investasi di fixed income dan likuid," ujar Ahmad.
Investasi fixed income atau investasi pendapatan tetap adalah produk investasi yang sudah pasti memberikan pendapatan seperti bunga dan nilai uang yang diinvestasikan tidak akan berkurang. Contoh investasi fixed income adalah deposito, tabungan di bank yang memberi bunga dan pasar uang.
Sedangkan investasi yang likuid adalah investasi yang mudah dikonversikan menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Misalnya obligasi dan reksadana dan lain sebagainya
Namun, untuk memulai investasi, pastikan dana cadangan sudah terpenuhi lebih dahulu.
Di samping itu, menurut Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad, berinvestasi pun harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
"Bila Anda termasuk orang konservatif, pilihlah produk investasi yang risikonya rendah seperti emas, deposito, tabungan berjangka, reksa dana pasar uang," katanya.
Namun, bila Anda termasuk moderat bahkan agresif bisa mengkoleksi aset yang lebih beragam lagi seperti saham atau reksa dana saham untuk jangka panjang.
Simak Video "Pesan Jokowi ke Pemerintah yang Baru: Hati-hati Mengelola Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)