Prinsip dasar dalam memiliki keuangan yang sehat, aman dan nyaman adalah dengan bagaimana kita mengelola uang yang kita miliki. Dasarnya adalah tidak membelanjakan uang kita lebih besar dari uang yang kita dapatkan. Bagaimana kita bisa tahu kalau kita tidak mengalami situasi lebih besar pasak dari pada tiang?, maka di sanalah pentingnya peran pencatatan keuangan.
Kita bisa mengendalikan pengeluaran jika kita tahu, kita bisa mengetahuinya dengan melakukan pencatatan, Namun mencatat keuangan saja pun juga tidak cukup menjadi acuan dasar kalau kita sudah mengelola keuangan kita secara baik, Tidak masalah setidaknya kita sudah memulai dengan mengetahui letak kebocoran keuangan kita.
Jadi adakah langkah-langkah efektif yang bisa kita gunakan demi menghindari kesulitan dalam mengelola keuangan?. Jawabanya ada dan banyak, Mungkin setidaknya dari banyak hal, kita bisa memulai dari 5 langkah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1.Menabung di awal minimal sejumlah 10% dari total pendapatan kita.
Apa maksudnya menabung di awal?, maksudnya adalah tidak mempedulikan seberapa besar penghasilan kita, apa pekerjaan kita, dan seberapa besar utang yang kita miliki. Dengan memotong minimal 10% dari yang kita hasilkan untuk menyiapkan keuangan yang lebih baik lagi untuk kita di masa depan maka ini merupakan hal yang wajib dilakukan.
Prinsip ini diambil dari buku The Richest Man in Babylon, buku keuangan pribadi yang penuh filosofinya terbit sejak tahun 1926 ini ternyata ilmunya masih relevan bagi mereka yang yang masih mengalami kesulitan dalam keuangan atau terjebak dalam jeratan utang.
Banyak orang yang pasti bertanya mungkin mudah bagi mereka menyisihkan 10% namun untuk apa menyisihkan 10% tersebut?, pertanyaan mudah menyisihkan 10% tersebut dapat dijawab silahkan sisihkan uang tambahan 5 - 10 % berikutnya dari sejumlah yang kita hasilkan. Lalu untuk apa menyisihkan sebesar itu dan kapan kita boleh menggunakannya? tujuannya adalah menjadikan sumber penghasilan pasif untuk kita, usia kita tidak selamanya produktif, maka kita membutuhkan penghasilan pasif saat kita tidak produktif lagi.
2.Lunasi semua utang konsumtif.
Setelah kita mencatat pengeluaran kita, maka catatlah semua utang konsumtif kita beserta bunganya, bagian tertinggi yang harus dipangkas habis duluan, merekalah bagai nyamuk yang menghisap arus pemasukan kita.
Tidak perlu khawatir akan utang yang besar, semuanya hasil kesalahan kita di masa lalu ketika kita belum mengerti bagaimana caranya mengelola keuangan dan utang, karena memang kita tidak diajarkan mengenai Pendidikan keuangan, Kita bukan tidak boleh berutang ya, hanya saja kita harus membedakan mana utang produktif dan utang konsumtif, ciri mudahnya utang konsumtif, utang yang kita buat justru menghabiskan uang yang kita miliki tanpa memberi penghasilan bagi kita, sedangkan utang produktif, utang yang kita hasilkan untuk memberikan penghasilan lagi dan penghasilan tersebut jauh lebih besar dari jumlah utang yang harus kita bayarkan.
Simak Video "Video: Pertimbangkan Ini Sebelum Investasi, Termasuk Pajak! "
[Gambas:Video 20detik]