5 Cara Ampuh Kelola Duit (Bagian 1)

5 Cara Ampuh Kelola Duit (Bagian 1)

Steven Ransingin - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Kamis, 22 Okt 2020 05:30 WIB
wallet with rupiah money inside in front of computer laptop monitor screen, online transaction concept
Foto: iStock
Jakarta -

Prinsip dasar dalam memiliki keuangan yang sehat, aman dan nyaman adalah dengan bagaimana kita mengelola uang yang kita miliki. Dasarnya adalah tidak membelanjakan uang kita lebih besar dari uang yang kita dapatkan. Bagaimana kita bisa tahu kalau kita tidak mengalami situasi lebih besar pasak dari pada tiang?, maka di sanalah pentingnya peran pencatatan keuangan.

Kita bisa mengendalikan pengeluaran jika kita tahu, kita bisa mengetahuinya dengan melakukan pencatatan, Namun mencatat keuangan saja pun juga tidak cukup menjadi acuan dasar kalau kita sudah mengelola keuangan kita secara baik, Tidak masalah setidaknya kita sudah memulai dengan mengetahui letak kebocoran keuangan kita.

Jadi adakah langkah-langkah efektif yang bisa kita gunakan demi menghindari kesulitan dalam mengelola keuangan?. Jawabanya ada dan banyak, Mungkin setidaknya dari banyak hal, kita bisa memulai dari 5 langkah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1.Menabung di awal minimal sejumlah 10% dari total pendapatan kita.

Apa maksudnya menabung di awal?, maksudnya adalah tidak mempedulikan seberapa besar penghasilan kita, apa pekerjaan kita, dan seberapa besar utang yang kita miliki. Dengan memotong minimal 10% dari yang kita hasilkan untuk menyiapkan keuangan yang lebih baik lagi untuk kita di masa depan maka ini merupakan hal yang wajib dilakukan.

ADVERTISEMENT

Prinsip ini diambil dari buku The Richest Man in Babylon, buku keuangan pribadi yang penuh filosofinya terbit sejak tahun 1926 ini ternyata ilmunya masih relevan bagi mereka yang yang masih mengalami kesulitan dalam keuangan atau terjebak dalam jeratan utang.

Banyak orang yang pasti bertanya mungkin mudah bagi mereka menyisihkan 10% namun untuk apa menyisihkan 10% tersebut?, pertanyaan mudah menyisihkan 10% tersebut dapat dijawab silahkan sisihkan uang tambahan 5 - 10 % berikutnya dari sejumlah yang kita hasilkan. Lalu untuk apa menyisihkan sebesar itu dan kapan kita boleh menggunakannya? tujuannya adalah menjadikan sumber penghasilan pasif untuk kita, usia kita tidak selamanya produktif, maka kita membutuhkan penghasilan pasif saat kita tidak produktif lagi.

2.Lunasi semua utang konsumtif.
Setelah kita mencatat pengeluaran kita, maka catatlah semua utang konsumtif kita beserta bunganya, bagian tertinggi yang harus dipangkas habis duluan, merekalah bagai nyamuk yang menghisap arus pemasukan kita.

Tidak perlu khawatir akan utang yang besar, semuanya hasil kesalahan kita di masa lalu ketika kita belum mengerti bagaimana caranya mengelola keuangan dan utang, karena memang kita tidak diajarkan mengenai Pendidikan keuangan, Kita bukan tidak boleh berutang ya, hanya saja kita harus membedakan mana utang produktif dan utang konsumtif, ciri mudahnya utang konsumtif, utang yang kita buat justru menghabiskan uang yang kita miliki tanpa memberi penghasilan bagi kita, sedangkan utang produktif, utang yang kita hasilkan untuk memberikan penghasilan lagi dan penghasilan tersebut jauh lebih besar dari jumlah utang yang harus kita bayarkan.

3.Membagi Pos Pengeluaran: Pergi Ke ATM Seminggu Sekali.
Seperti yang dijelaskan diawal tahu semua pengeluaran kita dan telah mencatat bukan menjadi cara keluar dari kesulitan dalam mengelola keuangan, kita hanya baru tahu dimana letak sakitnya kita. Lalu apa yang harus kita lakukan?.

Setelah kita mencatat seluruh pengeluaran kita, maka mulailah menentukan mana pengeluaran yang harus dipangkas dan mana pengeluaran yang harus dihilangkan, setelah mengetahui tentukan pengeluaran pasti harian kita berapa, seminggu berapa, kita bisa meletakkan uang yang telah kita bagi-bagi tersebut ke dalam amplop.

Namun di tengah kemajuan teknologi kita pun juga boleh meletakkan uang-uang tersebut ke dalam rekening bank milik kita, gunanya pun demi keamanan baik dari pencuri maupun diri kita sendiri, untuk itu pergilah ke ATM seminggu sekali, isilah dompet kita dengan pengeluaran yang memang kita butuhkan dalam seminggu saja, gunanya menghindari pengeluaran yang bersifat bocor halus,baik yang sifatnya harian, maupun mingguan yang
lebih banyak dari harian biasanya.

Kemajuan teknologi juga membuat cara kita mengatur dan mencatat keuangan lebih mudah lagi. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan aplikasi seperti Moneesa. Aplikasi Moneesa bisa diunduh di sini. Selain mencatat keuangan harian anda juga bisa melakukan perhitungan kebutuhan asuransi gratis bisa diunduh di sini

Sementara untuk investasi seperti reksadana anda bisa belajar langsung di kelas/workshop di sini.

Nah apa lagi kesulitan-kesulitan dalam pengelolaan keuangan? Masih ada 2 lagi yang akan kita bahas di artikel berikutnya ya.



Simak Video "Video: Pertimbangkan Ini Sebelum Investasi, Termasuk Pajak! "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads