Apakah Anda Pengusaha Startup dan Mengalami Cash Deficit Syndrome?

Apakah Anda Pengusaha Startup dan Mengalami Cash Deficit Syndrome?

Aidil Akbar Madjid – Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Kamis, 31 Des 2020 21:14 WIB
Ilustrasi startup
Ilustrasi startup/Foto: Oli Scarff/Getty Images

1. Langkah yang paling dasar adalah bisnis yang terkontrol.

Kontrol berarti anda bisa mengukur produktivitas dengan benar, tidak ada kebocoran, tidak mengalami masalah dengan profit, juga tidak ada masalah mengatasi masalah keuangan. Masalah kontrol yang di bawah ini indikatornya digerakkan oleh dua komponen saja. Ada saja kontrol yang sulit dikendalikan dalam bisnis pada segi produktivitas pegawai dan upaya pengembangan bisnis agar berkembang. Kenapa? Karena sering kali kekurangan uang.

Komponen yang pertama adalah leadership. Leadership menentukan anda terkendali atau sebaliknya, maupun terkontrol maupun tidak terkontrol. Leadership menentukan karyawan anda nurut atau malah sebaliknya alias bebal. Leadership juga menentukan apakah anda akan mengalami transformasi apa tidak. Kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan ditentukan oleh leader. Ada Manager yang bagus begitupun ada yang kurang bagus. Manager yang bagus ditaruh dimanapun meskipun bukan bidangnya, bisnisnya pun dapat bertahan tetap bagus. Namun, ada pula manager yang kurang bagus, ditaruh di manapun malah membuat anak buah tambah buruk.

Bahkan pernahkah anda mengalami karyawan kerja di tempat lain mendapat track record performance-nya bagus, begitu masuk di tempat anda membuat performance-nya malah memburuk! Itu artinya apa? Masalah bukan pada di sistem, tetapi masalah pada leadership. Jadi anda perhatikan yang pertama adalah leadership.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Perhatikan komponen kedua adalah kemampuan membaca laporan keuangan.

Nah, banyak informasi yang kalau anda bisa tangkap dan anda bisa baca di laporan keuangan. Meskipun laporan keuangan sendiri masih bisa "diakali" atau dimanipulasi, akan tetapi setidak-tidaknya kita bisa mendapatkan info awal tentang perusahaan baik tersirat maupun tersurat dari laporan keuangan tersebut.

ADVERTISEMENT

Laporan keuangan sendiri diambil dari pencatatan transaksi-transaksi keuangan pada perusahaan dalam waktu tertentu yang kemudian dibuat menjadi suatu pelaporan.

Dalam hal personal, pencatatan keuangan sendiri juga sering direkomendasikan untuk dilakukan oleh semua orang yang ingin keuangan mereka teratur, stabil dan punya perencanaan untuk masa depan mereka.

Pencatatan sendiri bisa dilakukan secara manual, menggunakan program komputer seperti excel atau untuk personal saat ini sudah banyak pilihan aplikasi perencanaan keuangan yang bisa dipergunakan secara gratis. Nah, salah satu yang direkomendasikan adalah Moneesa yang bisa diunduh di sini. Selain investasi, ada juga aplikasi menghitung kebutuhan asuransi gratis bernama Bregaswaras yang bisa diunduh di sini.

Dan kalau mau belajar mengelola bujet bulanan anda bisa ikut kelas basic perencana keuangan yang infonya bisa dibuka di sini https://bit.ly/3nuJYO8 (ada diskon early bird khusus sampai dengan 50% lho), bahkan dengan materi tersebut anda bisa menjadi seorang perencana keuangan. Selain itu juga ada lho kelas belajar sendiri untuk materi perencanaan keuangan dasar, reksadana dan asuransi, linknya bisa dibuka disini http://bit.ly/IARFC-Online .

OK lalu apa sih laporan keuangan itu secara lebih detil dan bagaimana kita bisa membaca laporan keuangan untuk sebuah usaha? Akan kita bahas detil di artikel berikutnya. stay tuned.

Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari mitra yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel.


(hns/hns)

Hide Ads