Tips Main Aman Investasi Reksa Dana di Tengah Pandemi

Tips Main Aman Investasi Reksa Dana di Tengah Pandemi

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 26 Agu 2021 07:35 WIB
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) telah menerpa Indonesia lebih dari 1,5 tahun. Apakah di situasi pandemi aman untuk menyisihkan uang buat investasi reksa dana?

Perencana Keuangan Finansialku Gembong Suwito menjelaskan aman atau tidak investasi reksa dana di tengah Corona tergantung pilihan. Ada beragam jenis instrumen reksa dana, masing-masing memiliki keuntungan dan risiko berbeda-beda.

"reksa dana pasar uang itu cocok untuk yang benar-benar awam, misalnya saya pengin mulai investasi tapi saya juga nggak mau ada penurunannya yang drastis, tapi uang saya berkembang, ibaratnya saya nabung rasa deposito deh. Nah itu keuntungan di reksa dana pasar uang, isinya jelas-jelas di deposito dan obligasi jangka pendek," katanya dalam program d'Mentor dengan topik "reksa dana Instrumen Investasi Teraman Untuk Pemula? kemarin Rabu (25/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan imbal hasil atau return reksa dana pasar uang secara data dalam 5 sampai 10 tahun terakhir rata-rata itu di 3% sampai 5%. reksa dana ini juga dikatakan aman karena imbal hasilnya selalu positif.

"Kalau bahasanya mana yang paling aman maka pilihan pertama adalah reksa dana pasar uang, kenapa? karena isinya 100% di deposito dan obligasi jangka pendek. Pernah minus? selalu naik," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan reksa dana saham menurutnya kurang menguntungkan di tengah pandemi COVID-19. Sebab banyak perusahaan yang performanya menurun akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), di mana itu memengaruhi harga sahamnya.

"Jadi ketika ekonomi sekarang, bisnis yang lagi lesu, perusahaan-perusahaan pada drop/menurun efek PPKM, ketika drop operasionalnya otomatis profitnya juga turun. Di reksa dana saham itu yang mengalami penurunan secara umum rata-rata," jelas Gembong.

Selain itu ada risiko fluktuasi harga untuk reksa dana saham, yang mana pemilik reksa dana bisa untung maupun rugi karena nilai investasinya bisa naik dan turun.

Jangan Salah Pilih Manajer Investasi di Reksa dana, Perhatikan Dulu Ini

Tidak ada orang yang berinvestasi ingin rugi, di produk investasi apapun, termasuk reksa dana. Tapi yang namanya investasi ada saja risikonya. Niat hati ingin untung bisa saja yang terjadi malah buntung.

Untuk meminimalisir risiko, bagi yang berniat untuk berinvestasi di reksa dana perlu mencermati manajer investasi (MI) atau fund manager yang nantinya akan mengelola uang Anda. Tentu saja itu bukan pekerjaan mudah karena sekarang ada sedikitnya 97 MI yang terdaftar di Indonesia.

"Milih 97 itu bagaimana caranya? satu, tentunya ini kan investasi, itu bicara terkait dengan trust (kepercayaan) dan track record (rekam jejak)," katanya dalam program d'Mentor dengan topik "reksa dana Instrumen Investasi Teraman Untuk Pemula? kemarin Rabu (25/8/2021).

Misalnya saja, Anda bisa memilih manajer investasi yang sudah memiliki pengalaman selama 5 sampai 10 tahun.

"Kita pilih fund manager yang punya minimum kalau saya base practices-nya adalah minimal sudah berdiri 5 tahun sampai 10 tahun, kenapa? karena dia sudah mengalami berbagai macam siklus, siklus ekonomi naik bagaimana, siklus ekonomi turun bagaimana," jelasnya.

Lalu, yang kedua perhatikan juga aset yang dikelola oleh si manajer investasi. Semestinya semakin banyak dana yang mereka kelola membuktikan semakin tinggi kepercayaan investor.

"Kalau dana kelolaan besar otomatis akan semakin banyak unitnya, semakin banyak investor yang masuk di situ, artinya semakin banyak juga investor yang percaya sama produk itu," jelas Gembong.

Ketiga, perhatikan juga rekam jejak kinerja si manajer investasi. Di situ bisa dilihat bagaimana manajer investasi menghadapi situasi saat pasar sedang naik maupun turun.

"Nah itu bicara 3 tips memilih manajer investasi. Baru yang keempat setelah kita tahu manajer investasinya, sudah nyaman, yang keempat adalah pilih produknya karena itu yang paling penting," tuturnya.


Hide Ads