THR Cair Bisa 'Diternak' Jadi Duit Lagi Lho! Ini Tipsnya

THR Cair Bisa 'Diternak' Jadi Duit Lagi Lho! Ini Tipsnya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 19 Apr 2022 15:21 WIB
Ilustrasi THR
THR Cair Bisa 'Diternak' Jadi Duit Lagi Lho! Ini Tipsnya/Foto: detikcom
Jakarta -

Sebagian masyarakat sudah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Idul Fitri. Bagi yang ingin mengalokasikannya untuk investasi, maka dapat menyimak saran dari perencana keuangan berikut.

Hal pertama yang harus disiapkan sebelum menginvestasikan THR adalah memahami profil kemampuan dalam menerima risiko. Jika masuk kategori konservatif,
maka tidak disarankan bermain di instrumen investasi yang agresif.

"Nah, hitungan investasi apa yang cocok untuk kita, kalo saya selalu tanya dulu atau selalu nyaranin, awalnya kita cek dulu, pahami dulu profil kemampuan kita menerima risiko itu seperti apa," kata Perencana Keuangan Andy Nugroho kepada detikcom, Selasa (19/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan memahami profil risiko, maka kia lebih mudah dalam memilih produk investasi yang lebih tepat. Menurut Andy, hal tersebut akan membantu masyarakat untuk memahami bahwa tidak semua produk investasi cocok bagi semua orang. Selain itu, pertimbangan aspek kenyamanan juga perlu diperhatikan.

"Kebalikannya, saya masuk ke deposito gitu. Tapi setelah beberapa bulan saya ngerasa kurang nyaman. Nah berarti itu juga kurang tepat," tutur Andy.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, jika masyarakat merasa kurang pas dalam berinvestasi di sebuah instrumen, maka sebaiknya mencari produk lainnya.

Jangan investasi di satu instrumen. Cek halaman berikutnya.

Selain itu, harus dipahami cara membagi risiko. Andy tidak menyarankan untuk fokus di satu instrumen yang sama.

"Terus berikutnya lagi, kita harus harus paham membagi risikonya. Jangan invest di satu instrumen yang sama," ujarnya.

Andy pun menambahkan bahwa sebelum berinvestasi, maka harus memahami konsekuensi dari investasi. "Pertama, high-risk high return, low-risk low-return. Artinya kalau kita ingin imbal hasil yang tinggi otomatis kita harus siap menerima risiko yang tinggi juga," tuturnya.

Jika tidak siap dengan risiko yang tinggi, maka jangan harap bisa dapat hasil yang tinggi juga. Dengan memahami risiko tersebut, minimal tidak ada lagi cerita-cerita atau marah-marah di medsos saat investasi anjlok.

Terakhir, Andy menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang dingin, jangan uang panas. Maksud dari uang dingin adalah uang yang tidak mempengaruhi aspek
ekonomi sehari-hari. Jadi, meskipun nantinya rugis, maka hal tersebut bukan menjadi masalah.

"Sementara uang panas itu, mau invest tapi uangnya berasal dari uang utang. nah itu jangan. ya, big no! seperti itu. Jadi, yang digunakan itu uang dingin," tutur Andy.


Hide Ads